TKW Cilacap Diperkosa Majikan di Taiwan

TKW Cilacap Diperkosa Majikan di Taiwan

CILACAP- Kekerasan terhadap Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Cilacap kembali terjadi. Terbaru dilaporkan, seorang TKW asal Desa Cipari Kecamatan Cipari berinisial P, menjadi korban kekerasan seksual majikannya di Taiwan. Ketua Forum Warga Buruh Migran Nusawungu, Cilacap, Tun Habibah menuturkan, dia sudah berkomunikasi dengan sejumlah lembaga dan pegiat Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) yang tersebar di jawa Tengah, terutama di Cilacap dan Kebumen. ilustrasi-korban Dia mengakui, kasus yang dialami P. Saat ini, korban sudah mendapatkan bantuan pendampingan di Taiwan. Pihaknya kini memfokuskan pada pendampingan keluarga yang tinggal di Desa Cipari Kecamatan Cipari. Kabarnya, pihak keluarga kurang mengetahui secara pasti kasus yang menimpa P. Demikian juga dengan proses penanganan P yang kini banyak dilakukan sejumlah lembaga. "Kalau yang disana (Taiwan-red) sudah banyak yang mendampingi," katanya, kemarin. Habibah mengatakan,di Cilacap, sejumlah lembaga yang selama ini menaruh perhatian terhadap isu buruh migran sudah berkomitemen untuk bersama-sama mengawal kasus ini hingga tuntas. Antara lain Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdatul Ulama (Lakpesdam NU), Migrant Care dan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI). Sementara JBMI Kebumen akan membantu menemui PPTKIS yang memberangkatkan P. Mereka diharapkan bisa meminta kejelasan perusahaan tersebut dan mau memenuhi hak-hak P sebagai TKW. Ini mengingat P sudah menjadi korban kekerasan seksual. "Jika dibiarkan akan membuat pihak berwenang lalai," katanya. Kepala Bidang Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Cilacap Sutiknyo menyatakan sudah mengambil langkah terkait masalah ini. Dia memanggil perwakilan PPTKIS di Cilacap untuk menemui pihak keluarga. Kedatangan mereka didampingi oleh Pos Pelayanan Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Cilacap. "Termasuk pihak asuransi yang menjamin TKW bersangkutan," ujarnya. Dia menambahkan, direktur PPTKIS sudah berangkat ke Taiwan untuk memastikan kondisi P. Termasuk mencari tahu kronologis kekerasan yang dialami korban. Hal ini mengingat dinas masih belum mendapatkan kepastian kronologis kejadian. "Informasinya dia itu bekerja di jompo. Jadi apa iya orang jompo bisa melakukan itu (kekerasan seksual-red). Ini yang akan dipastikan. Dan kalau iya, tentu akan diambil langkah lebih lanjut,' katanya. Saat di Cipari, lanjutnya rombongan meminta agar keluarga bisa tetap tenang. Mereka juga diminta untuk tidak terpengaruh oleh oknum tertentu yang bisa saja mengambil keuntungan dari kejadian ini. Dia menginformasikan, saat ini P sudah berada di Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) perwakilan Taiwan. "Jangan sampai mereka terpengaruh oleh orang-oran tidak jelas," katanya. (har/dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: