Agar Tetap Netral Dalam Penilaian, Juri MAPSI dari Luar Majenang

Agar Tetap Netral Dalam Penilaian, Juri MAPSI dari Luar Majenang

MAJENANG-Kesenian islami, hadroh, Rabu (27/7) kemarin menjadi pembuka rangkaian lomba Mata Pelajaran dan Seni Islam (MAPSI) tingkat Kecamatan Majenang. Lomba tersebut digelar di SD O1 Cibeunying dan mempertandingkan 19 regu dari 19 SD negeri dan swasta. Panitia sendiri memberikan penghargaan bagi 6 peserta yang mampu meraih nilai tertinggi. "Ini sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras peserta. Anggota tim dan alat yang harus dibawa kan banyak, jadi kita beri penghargaan lebih untuk lomba hadroh," ujar ketua lomba MAPSI, Ikmal, kemarin. Lomba-MAPSI-Tingkat-Kecamatan-Majenang Hal ini berbeda dengan lomba hafalan juz ama, adzan, kaligrafi dan seni islam lainnya. Demikian juga dengan lomba lainnya. Panitia hanya menyediakan tiga piala untuk masing-masing kategori. "Untuk lomba lain hanya tiga pemenang terbaik yang kita pilih," ujarnya. Panitia, katanya sengaja memilih juri dari luar agar lebih netral. Mereka berasal dari petugas di lingkungan Kantor Kementrian Agama seperti KUA dan guru MI. Selain itu ada juga praktisi kesenian islam yang dianggap layak untuk memberikan nilai. "Jadi benar-benar netral," katanya. Dia mengatakan, kemarin menjadi pembuka lomba MAPSI tingkat Kecamatan Majenang. Sementara lomba lainnya digelar di 4 tempat berbeda dan baru dilaksanakan hari ini. Lokasi lomba berada di SD 05 Jenang, 01 Sindangsari, dan 2 SD negeri lainnya. "Lomba tidak hanya sekarang (kemarin-red), tapi ada yang digelar besok (hari ini-red)," katanya. Pemenang dari tiap kategori tersebut, katanya akan mewakili Kecamatan Majenang dalam ajang serupa di tingkat Kabupaten Cilacap. Kegiatan ini rencananya digelar pada September mendatang di Kecamatan Dayeuhluhur. "Pemenang pertama akan mewakili Majenang. Ini berjenjang, dari kecamatan, kabupaten hingga provinsi," tandasnya. (har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: