Banjir Tengelamkan 263 Rumah

Banjir Tengelamkan 263 Rumah

FOTO A HLWarga Enggan Mengungsi WANAREJA-Persoalan banjir masih terus terjadi tanpa penanganan yang becus dari Pemkab Cilacap. Buktinya, hampir setiap tahun banjir terus melanda di Kecamatan Wanareja. Seperti yang melanda warga Desa Tarisi, Kecamatan Wanareja. Setelah diguyur hujan deras sejak Rabu (17/2) sore hingga malam kemarin, 263 rumah warga di desa tersebut terendam dengan ketinggian air rata-rata di atas mata kaki orang dewasa. Kepala Desa Tarisi, Jasimin mengatakan, hujan deras membuat air dari daerah perbukitan turun semua ke arah saluran pembuangan atau biasa disebut affur. Namun, air meluap hingga menggenangi jalan, pekarangan dan persawahan warga. "Hujan berlangsung sejak jam empat sore. Lalu jam sembilan malam dapat laporan kalau air mulai masuk ke rumah warga," ujarnya kepada Radarmas, Kamis (18/2) kemarin. Dia menambahkan, meluapnya affur karena sudah sangat dangkal. Saluran ini melintas di 4 dusun yang terkena banjir yakni Meluwung, Cikaronjo, Rangkasan dan Sidadadi. "Ketinggian air di dalam rumah diatas mata kaki," katanya. Purwanti, salah satu warga Dusun Rangkasan RT 03 RW 08 Desa Tarisi menambahkan, banjir sebenarnya sudah muncul sejak 10 hari lalu. Namun demikian, puncaknya terjadi kemarin malam hingga air masuk ke pekarangan dan rumah warga. "Pada sore hari, air sudah masuk ke halaman. Sekitar jam sepuluh (malam, red) sudah masuk rumah," katanya. Banjir ini, membuat warga kesulitan untuk beraktivitas sepanjang hari kemarin. Sejumlah warga mengaku harus menggunakan rakit untuk keluar dari rumah mereka. Termasuk mengantarkan anak berangkat ke sekolah karena jalan desa tergenang air setinggi pinggang. "Anak berangkat sekolah harus pakai rakit karena air tinggi," ujar Napiah, warga Dusun Rangkasan RT 03 RW 08. Meski kondisi rumah tergenang, tidakĀ  ada satupun warga yang mengungsi ke tempat lebih aman. Mereka beranggapan banjir sudah menjadi hal biasa dan dipastikan datang tiap musim penghujan. "Warga tidak mau mengungsi karena sudah biasa banjir seperti ini," ujar Solihun, warga Dusun Rangkasan lainnya. Dia mengatakan, beberapa warga tetap bertahan meskipun harus rumah tergenang air. Termasuk manula yang ada di sisi barat dusun tersebut yang masih bertahan di rumah mereka. Padahal air di dalam rumah manula itu tergolong tinggi. "Ada nenek-nenek yang tetap di rumah. Paling sekarang hanya bisa duduk di meja karena air tinggi," katanya. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Kumara melalui Kepala Bidang dan Logistik, Martono mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan tempat pengungsian di lokasi terdekat. Termasuk mempersiapkan bahan makanan untuk para pengungsi. "Kita siapkan semua. Termasuk logistik," katanya. (har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: