PSCS Tantang Persak di Final

PSCS Tantang Persak di Final

2 PSCS Cilacap v Persires Sukoharjo 1 CILACAP-Final Bupati Cup-Cilacap 2016, Minggu (24/2), bakal sangat ketat sekaligus menyuguhkan pertandingan atraktif. Itu setelah PSCS Cilacap, memastikan diri melaju final setelah mengalahkan Persires Sukoharjo, Jum'at (22/1), dengan skor tipis 2-1 di Stadion Wijayakusuma. Dengan hasil ini, PSCS memastikan diri menantang Persak Kebumen yang sebelumnya telah lolos ke babak final dengan mengandaskan perlawan Cilacap Selection. Persak Kebumen sendiri adalah tim yang menakutkan bagi lawan-lawannya karena sudah menjadi raja turnamen di dua perhelatan bupati cup, masing-masing di Banyumas dan Banjarnegara. "Melihat permainan tim (PSCS), sejak awal optimis masuk final, dan juara," ujar Ketua Umum PSCS Cilacap Farid Maaruf kepada Radar Banyumas. Pada pertandingan kemarin, dua gol klub berjuluk Laskar Nusakambangan yang diborong penyerang asing, Emil Mbamba pada menit ke-31 dan ke-47. Gol Emil yang pertama berawal dari antisipasi kiper Persikes, Mbarep yang kurang sempurna. Bola liar tersebut lalu direbut Emil dan dilesakkan dengan mudah ke tengah gawang yang kosong. Sedang gol kedua, menunjukkan kualitas terbaik dari penyerang berkebangsaan Kamerun ini. Ia dengan tenang menggocek tiga pemain bertahan Persires sebelum menembak bola ke sisi kanan jaring gawang lawan. Jalannya pertandingan, pada 20 menit babak pertama, dua tim tampil tenang dengan bermain bola-bola pendek. Keduanya sama kuat sehingga perbutan bola lebih banyak di sektor lini tengah. Tapi di menit ke 30, Penyerang Emil tampil impresif dan merepotkan lini belakang Persires dengan bola-bola sodoran. Namun, beberapa peluang PSCS gagal dimanfaatkan karena tembakan-tembakan yang acap kali masih melebar. Di babak kedua tim asuhan Aris Budi Sulistyo tampil lebih baik. Berkali-kali PSCS mendapatkan peluang untuk menjebol gawang Persires. Pada menit awal babak kedua, Emil berhasil melesakkan gol. Bahkan di menit ke-80, Emil kembali hampir menjebol gawang Persires untuk ketiga kali. Sayang Emil yang sudah berhadap-hadapan dengan kiper Persires terperangkap offside. Setelah ketinggalan 0-2, Persires habis-habisan tampil menyerang. Pada menit ke-75 mereka berhasil menciptakan gol balasan. Lewat aksi penyerang Persires, Gepeng, yang menggantikan pemain asing, Orock, dia menciptkan gol voli indah dimana kiper PSCS, Ega Riski terpancing maju. Sayang, Persires tak mampu mengejar ketinggalan lagi sampai peluit penghabisan berbunyi karena kesusahan menembus duet dua bek tangguh PSCS, Gunawan Dwi Cahyo dan Anderson Da Silva. Pelatih PSCS, Aris Budi Sulistyo menyatakan permainan yang diperagakan anak asuhnya sangat pantas melaju ke final. Ia memang melihat kondisi kebugaran tim mulai menurun di menit-menit 70, sehingga umpan-umpan pendek dan gerakan cepat kurang diperagakan. Tapi, Aris memberi catatan khusus, untuk Emil yang tampil menawan. Ia menyebut Emil bermain tenang dan menunjukkan kualitas mumpuni. "Emil saya kira pantas disebut Eto'o-nya Indonesia. Penampilan dan gol-golnya di dua pertandingan, menunjukkan kualitasnya," ujarnya bangga. Emil Mbamba sendiri menyatakan, gol-gol yang ia cetak berkat dukungan tim. Ia menyatakan gol-gol tersebut ia persembahkan untuk Lanus Mania, suporter PSCS Cilacap. "Dalam 2 x 45 menit semua bisa terjadi, bisa kalah atau menang. Saya sepanjang pertandingan hanya fokus menuju ke final. Tim juga bermain sangat kompak," ujar Emil pada Radar Banyumas usai pertandingan. Sedang pelatih Persires Sukoharjo, Haryadi menyatakan pertandingan sampai menit ke-20 masih enak ditonton. Tapi gol Emil di menit ke-31 ia nyatakan semestinya dianulir karena bola sudah dalam genggaman kiper. Terlepasnya bola karena adanya sentuhan badan penyerang asal Kamerun itu. Karena gol itu pulalah, menurut Haryadi, moral pemain Persires Sukoharjo jadi runtuh. "Ada keputusan-keputusan wasit yang tidak memuaskan," ujar Haryadi. (ziz/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: