Rawan di Obvit, 80 Petugas Gencar Razia

Rawan di Obvit, 80 Petugas Gencar Razia

Pasca Teror dan Sidang PK Ba'asyir CILACAP-Sedikitnya, 80 personil gabungan dari Unit Lantas, Reskrim, Intelkam dan Staf Polres Cilacap memeriksa seluruh kendaraan di titik masuk ke kota Cilacap, Sabtu (16/1).  Tim terbagi atas 40 personil memeriksa kendaraan yang masuk dari arah Sampang dan Kroya di titik Jalan Perintis Kemerdekaan depan Gedung Juang Cilacap. Sementara 40 personil yang lainnya ditempatkan di Proliman Jeruklegi Cilacap untuk memeriksa kendaraan yang masuk dari arah Wangon dan Majenang. Pantauan Radar Banyumas, prioritas pemeriksaan adalah kendaraan box dan mobil penumpang dengan sasaran benda berbahaya. Dalam operasi ini, yang diperiksa adalah adanya kemungkinan bahan peledak atau senjata tajam, serta sepeda motor yang berasal dari luar kota. Kapolres Cilacap Ajun Komisaris Besar (AKBP) Polisi Ulung Sampurna Jaya SIK, MH melalui Kepala Bagian Operasi Komisaris Polisi Hari Sutanto SIK mengatakan bahwa, kegiatan kepolisian yang ditingkatkan dilakukan dalam rangka cipta kondisi. "Selain itu, sebagai antisipasi aksi teror guna menciptakan situasi wilayah hukum Cilacap yang kondisif," kata Kepala Bagian Operasi Komisaris Polisi Hari Sutanto SIK. Dikatakan dia, hal ini dilakukan dalam rangka siaga 1 paska penyerangan sipil bersenjata dan peledakan bom di Pos Polisi Sarinah Jakarat Pusat. Pihaknya pun merespon dengan melaksanakan razia kendaraan bermotor dibeberapa titik, yang difokuskan di jalur masuk kota Cilacap. Sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman dalam melaksanakan rutinitas sehari hari di kota yang dikenal memiliki obyek vital (obvit) seperti Pertamina RU IV Cilacap serta tempat wisata Teluk Penyu dan Bentang Pendem. Tempat-tempat tersebut  juga menjadi sasaran patroli tim gabungan. Tim gabungan terdiri dari Shabara, TNI dan satpol PP kabupaten Cilacap. "Sejumlah tempat seperti Kantor pemerintahan dan pusat keramaian masyarakat juga disambangi," tambahnya. Kapolres Cilacap menyatakan cipta kondisi yang sudah dilakukan sejak 2 minggu sebelum sidang PK Abu Bakar Baasyir semakin ditingkatkan. "Penambahan personil di siang hari di pos-pos polisi juga makin dimaksimalkan," katanya. Ulung menegaskan, patroli juga akan semakin ditingkatkan di beberapa wilayah seperti Majenang, Sidareja dan Kroya. Ia menghimbau agar masyarakat jangan terlalu cemas dan khawatir atas keamanan, pasca teror bom di Jakarta. Karena pihaknya akan selalu siaga 24 jam dalam menjaga kamtibmas. Karena sudah menjadi tanggungjawab dan tugas polisi untuk senantiasa selalu siaga. Sementara itu, H Rochmat Fauzi AMd,  dari Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kroya mengatakan, pencegahan terhadap aksi kekerasan maupun teror sebenarnya bisa dideteksi lebih dini. Hanya saja memang tidak bisa menduga kapan akan dilakukan dan dimana tempatnya. “Yang paling bisa adalah bagaimana agar masyarakat terbiasa dengan kewaspadaan dini. Sebab jika masyaraat sudah waspada maka dapat dengan segera menghindar,” kata dia. Apalagi lanjut dia FKDM sudah berada di setiap kecamatan dan mempunyai jaringan hingga ke desa-desa. Setidaknya, jika forum dimaksimalkan, maka fungsinya menjadi alat bantu bagi pendeteksian adanya ancaman maupun gangguan. “Sekarang ancaman radikalisme semkain dekat. Sebab simpatisan ISIS juga semakin menyebar hingga ke desa-desa,” terang dia. Lebih jauh Rochmat Fauzi menilai jika saat ini yang paling penting adalah bagaimana agar masyarakat menyadari kekeliruannya dalam mendukung ISIS. Sebab ISIS sudah nyata-nyata menyimpang dari ajaran Islam yang cinta damai. Camat Kroya Drs Muhamad Najib MSI, mnengaku jika FKDM sebenarnya sudah dibentuk. Di setiap desa juga sudah mempunyai perwakilan. Hanya saja karena memang itu kerja-kerja sosial sehingga akan bergerak saat dibutuhkan. “Kami memang memaklumi kondisi itu. Sebab kebanyak anggota FKDM juga punya kesibukan masing-masing. Dan kami senang saat diminta koordinasinya masih bisa menyempatkan,”kata dia.(rez/yan/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: