Kasus Covid-19 di Purbalingga Mulai Merangkak Naik

Kasus Covid-19 di Purbalingga Mulai Merangkak Naik

HARUS MAKSIMAL: Vaksinasi door to door yang dilaksanakan oleh Dinkes. (ADITYA/RADARMAS) PURBALINGGA - Dalam sepekan terakhir kasus aktif positif Covid-19 di Kabupaten Purbalingga kembali merangkak naik, dalam sepekan terakhir. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, kasus aktif naik sembilan kasus, berdasarkan data Sabtu (29/1) malam. Sehingga, kasus aktif di Kabupaten Purbalingga menjadi 23 kasus. Kepala Dinkes Kabupaten Purbalingga dr Jusi Febrianto mengatakan, berdasarkan data Jumat (28/1), kasus aktif positif Covid-19 di Kabupaten Purbalingga berjumlah 14 kasus. Namun, pada data Sabtu (29/1), kasus aktif naik sembilan kasus, menjadi 23 kasus. "Ada penambahan, sembilan kasus. Tiga orang dirawat di rumah sakit. Sedangkan, enam orang lainnya menjalani isoman (isolasi mandiri, red)," katanya kepada Radarmas, Minggu (30/1). Ditambahkan, dengan adanya penambahan sembilan kasus tersebut, maka di Kabupaten Purbalingga ada 24 kasus positif aktif. Sebanyak sembilan orang dirawat di rumah sakit, sedangkan 14 orang menjalani isoman. Dia menjelaskan, seluruh sampel pasien positif Covid-19 sudah dikirimkan ke Dinkes Provinsi Jawa Tengah, untuk uji tes whole genome sequencing (WGS). Hal itu dilakukan untuk mendeteksi virus yang menjangkit merupakan varian Covid-19 baru Omicron atau bukan. "Masih kita tunggu hasilnya. Sebab, hingga saat ini belum jadi," ujarnya. Diungkapkan olehnya, hasil tes WGS membutuhkan waktu, sekira satu pekan. "Kemungkinan juga masih ngatri untuk dilakukan tes. Sebab, diketahui jumlah fsilitas untuk uji tes WGS masih terbatas," ungkapnya. Ketika disinggung, apakah lonjakan kasus ini merupakan efek libur Natal dan Tahun baru (Nataru) lalu? Dia menampik kemungkinan tersebut. "Kalau efek Nataru mungkin juga tidak. Karena kenaikannya di pekan keempat januari. Jika karena Nataru kenaikannya pertengahan Januari lalu," jelasnya. https://radarbanyumas.co.id/kasus-covid-19-di-banyumas-kembali-meningkat/ Dia menyebutkan, kenaikan ini merupakan imbas dari mulai meningkatnya kasus di Jabodetabek. "Jadi seiring waktu kemudian menjalar juga ke wilayah Jawa Tengah," sebutnya. Melihat hal itu, dia menghimbau masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan (prokes). Selain itu, pihaknya juga terus menggencarkan vaksinasi Covid-19, baik vaksin reguler maupun booster atau dosis ketiga. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: