Terapi Hiperbarik Berujung Petaka

Terapi Hiperbarik Berujung Petaka

Empat Tewas, Termasuk Ketua Umum PGRI A1Kecelakaan nahas terjadi dalam pengoperasian terapi hiperbarik di RS AL Mintohardjo, Jakarta Pusat kemarin (14/3).     Empat orang meninggal di dalam tabung chamber terapi hiperbarik yang terbakar akibat korsleting listrik. Salah satu korban adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sekaligus Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo. Informasi dari Dinas Penerangan TNI AL menyebutkan, kebakaran terjadi di dalam ruang tabung chamber Pulau Miangas, Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) kemarin sekitar pukul 13.00. Tabung chamber ini digunakan sebagai piranti utama dalam terapi hiperbarik. Lokasinya ada di samping gedung utama RS AL Mintohardjo. Nah, saat kejadian, ada terapi yang diikuti Sulistyo, mantan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol (pur) R. Abubakar Nataprawira, Edi Suwardi Suryaningrat, dan dr Dimas Qadar Radityo. Proses terapi dimulai sekitar pukul 11.00 dengan tekanan udara di dalam tabung bertekanan 2,3 atmosfer. Selanjutnya, sekitar pukul 13.00 atau 30 menit sebelum terapi selesai, tekanan udara diturunkan menjadi 1 atmosfer. "Lalu pukul 13.00 terjadi percikan api di dalam tabung chamber," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama M. Zainudin dalam penjelasannya, kemarin. Melihat ada percikan api, lanjut Zainudin, operator mesin langsung membuka sistem fire. Namun sayangnya api di dalam tabung tabung lebih cepat membesar. Akibat tekanan yang besar tersebut, tabung lantas meledak. Asap putih pekat membumbung dari tempat kejadian. Menurut sejumlah keluarga pasien di RS AL Mintohardjo, tidak terlihat api dalam ledakan itu. Namun suara ledakan sangat keras sekali. Sekitar pukul 17.30 jenazah diberangkatkan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Kemudian tim gabungan dari Puslabfor Polri bersama Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) bersama melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Terapi hiperbarik dilakukan dengan tujuan bisa menghirup oksigen murni (100 persen). Terapi ini umumnya digunakan untuk penyakit akibat aktivitas penyelamanan seperti decompression sickness dan emboli gas arteri. Selain itu manfaat klinis terapi ini adalah mengobati luka yang susah sembuh, stroke, vertigo, dan penyempitan pembuluh darah mata. Terapi hiperbarik di RS AL Mintoharjo dibuka dalam tiga sesi. Mendikbud Anies Baswedan datang langsung ke RS AL Mintohardjo untuk melihat kondisi korban, khususnya Sulistyo. Dia mengatakan selama ini pria yang juga menjadi anggota DPD dari Jawa Tengah itu menjadi mitra aktif Kemendikbud untuk urusan guru. "Bangsa Indonesia kehilangan sosok yang gigih memperjuangkan nasib guru," katanya. Anies mengaku antara Kemendikbud dengan PGRI sering terjadi perbedaan pendapat. Namun dia mengaku tetap bersahabat dengan Sulistyo. Anies mengenang terakhir ketemu Sulistyo saat ada rapat kerja nasional (rakernas) PGRI di Ambon akhir Januari lalu. "Beliau itu orang yang santun," pungkasnya. (wan/agm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: