Pemanfaatan Lahan Belum Jelas untuk Bekas Pasar Hewan Bobotsari
PURBALINGGA - Lahan bekas Pasar Hewan Bobotsari di Desa Gandasuli Kecamatan Bobotsari, hingga kini belum jelas. Sebelumnya ada wacana akan dijadikan ruang terbuka hijau (RTH). Lahan yang dikelola Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purbalingga, sebagian menjadi lokasi pembuangan sampah sementara. Yaitu sampah dimasukkan dalam kontainer dan menunggu petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengambilnya. https://radarbanyumas.co.id/pemkab-diminta-hati-hati-kelola-anggaran-covid-19/ Plt Kepala Dinperindag Kabupaten Purbalingga Johan Arifin juga belum bisa memastikan pemanfaatan lahan bekas pasar hewan. Meski lokasi sudah mengalami pembenahan beberapa tahun lalu, belum ada kepastian tindaklanjut lagi. “Wacana dan rencana peruntukkan RTH belum kami dapatkan lagi. Untuk pemanfaatannya, belum ada arahan lagi sampai kini,” katanya, Selasa (17/8). Diketahui, sebelumnya pernah muncul beberapa wacana. Mulai dari untuk pujasera, ruang terbuka hijau, bahkan hingga wacana untuk tempat pembuangan sampah pasar Bobotsari. Sebelumnya mengemuka sebagai RTH, muncul rencana pembentukkan kawasan pusat kuliner di Bobotsari Kecamatan Bobotsari bernama Kya Kya Bobotsari. Sedangkan untuk RTH pernah dianggarkan kurang lebih Rp 342,898 juta empat tahun silam. Sementara itu, warga di Desa/Kecamatan Bobotsari sejak awal tahun ini akhirnya membuang sampah ke wilayah desa lain. Yaitu di eks Pasar Hewan Bobotsari tersebut. DLH Purbalingga sementara memindah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah di sana karena lokasi awal di calon lahan terminal yang baru, sudah ditutup. Kepala DLH Kabupaten Purbalingga Priyo Satmoko mengatakan, sembari mencari lokasi lain, sementara TPS sampah menggunakan lahan bekas pasar hewan Bobotsari. Namun hanya TPS sampah, karena setiap hari diambil dan diangkut kendaraan atau armada pengangkut sampah DLH. “Sementara sudah ada solusi pembuangan. Namun seharusnya sebuah terminal bus yang sedang dibangun juga membuat TPS sampah sendiri maupun bagi umum. Karena terminal juga fasilitas untuk masyarakat umum. Kami berharap ini diperhatikan oleh pihak yang menggarap pembangunan terminal baru,” tegasnya. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: