Viral Video Tik Tok Pelecehan Ketua DPR RI di Purbalingga

Viral Video Tik Tok Pelecehan Ketua DPR RI di Purbalingga

KEKELUARGAAN: Ketua DPC PDIP bertemu dengan pengunggah video di rumahnya. Pengunggah Minta Maaf PURBALINGGA - Dunia medsos di Kabupaten Purbalingga dihebohkan dengan viralnya video tik-tok yang berisi pelecehan terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani, serta baliho DPC PCIP Purbalingga, beberapa hari terakhir. Video tik tok tersebut diunggah oleh pemilik akun @renriinnn. https://radarbanyumas.co.id/ketua-dpr-ri-puan-maharani-kemana-arah-jalan-kita-semua-sekarang/ Kasus tersebut akhirnya berakhir damai, Minggu (1/8) malam. Hal itu, terjadi setelah pemilik akun Novaldo Rendyansah (22), warga RT 2 RW 2 Jalan Komisaris Notosumarsono, kelurahan Purbalingga Kidul bertemu dengan Ketua DPC PDIP kabupaten Purbalingga HR Bambang Irawan. Ditemui Mas BI, panggilan akrab HR Bambang Irawan, Novaldo mengakui dirinya yang mengunggah video tersebut. Pembuat video didampingi ibunya, Sri Istyaningsih menyampaikan bahwa ide membuat video tik-tok tersebut hanya merupakan perbuatan iseng. Dia lalu menyampaikan permintaan maaf. Dia menyatakan sangat menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya. Mas BI mengatakan, dirinya langsung menemui pembuat video tik-tok tersebut di rumahnya. Hal itu, setelah dirinya mengetahui pemilik akun yang menggungah video pelecehan tersebut. "Ternyata masih remaja dan merupakan warga Purbalingga. Saya sampaikan bahwa apa yang dilakukan sangat tidak tepat. Apalagi menyangkut figur Ketua DPR RI dan parpol,” kata Mas BI, Senin (2/8). Dijelaskan, dalam video yang menjadi viral karena disebarluaskan itu, berisi konten bernada pelecehan kepada sosok Ketua DPR RI Puan Maharani dan PDIP. Video tersebut dibuat dengan menggunakan filter di Instagram. “Jadi pembuatnya mencoret-coret baliho Puan Maharani dan DPC PDIP yang terpasang di ruas jalan Kabupaten Purbalingga. Ada kalimat bernada pelecehan yang juga disampaikan dalam video tersebut,” jelasnya. Hal itu, membuat sejumlah pengurus dan kader PDI Pejuangan geram. Sehingga, langsung melakukan pengusutan siapa yang membuatnya. Dari hasil penelurusan diketahui bahwa pembuatnya adalah warga Purbalingga. Dia menyampaikan pihaknya juga bisa memahami dan memberikan maaf. “Dia juga telah membuat video permintaan maaf yang juga disampaikan melalui media sosial. Pesan saya berhati-hatilah bermedia sosial, jangan sampai dijadikan ajang penghinaan kepada orang lain. Ini pelajaran bagi kita semua,” lanjutnya. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: