Klaim Perawatan Pasien Covid-19 Belum Seluruhnya Cair
LIHAT MAKET: RSUD dr R Goeteng Taroenadibrata saat ditinjau pimpinan DPRD. (ADITYA/RADRAMAS) Lebih dari Rp 20 miliar klaim tahun 2020 lalu belum cair PURBALINGGA - RSUD dr R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga masih belum menerima seluruh pembayaran klaim perawatan pasien Covid-19 dari pemerintah pusat. Lebih dari Rp 20 miliar klaim tahun 2020 lalu belum cair. https://radarbanyumas.co.id/di-purbalingga-pendapatan-rs-pemerintah-naik-drastis-dari-klaim-covid-sampai-puluhan-miliar/ https://radarbanyumas.co.id/dprd-purbalingga-dukung-langkah-pemkab-rsud-dr-r-goeteng-jadi-rs-covid-19/ Plt Direktur RSUD dr R Goeteng Taroenadibrata drg Hanung Wikantono menjelaskan, dari pengajuan klaim Covid-19 tahun 2020 sebesar Rp 60,023 miliar hanya disetujui Rp 45,367 miliar. Namun, dari sejumlah klaim yang disetujui pada tahun 2020 belum semuanya dicairkan. "(Klaim Covid-19) yang sudah terbayarkan pada 2020 lalu sebesar Rp 20,7 miliar," katanya, kemarin. Dia menjelaskan, pembayaran klaim pada tahun 2020 yang sudah terbayarkan untuk Maret hingga Oktober. Sedangkan untuk klaim November dan Desember belum terbayar. Klaim bulan November sebesar Rp 6,787 miliar dan klaim bulan Desember Rp 13,081 miliar. Dia menambahkan, untuk pembayaran klaim bulan Januari 3021 sudah cair. Dari pengajuan sebesar Rp 12,648 miliar disetujui Rp 12,648 miliar. "Sudah dicairkan seluruhnya pada bulan Juni 2021," tambahnya. Sedangkan untuk klaim bulan Februari diajukan Rp 5,757 miliar dan sampai saat ini masih proses verifikasi. Sementara untuk klaim bulan Maret dan April, masih dalam proses pengerjaan. Dia mengungkapkan, klaim bulan November dan Desember belum terbayarkan, karena pemerintah Ppusat mendahulukan pembayaran klaim untuk tahun 2021. "Untuk yang tahun 2020, kemungkinan dibayar menunggu audit BPKP selesai. Karena sudah beda tahun," ungkapnya. Belum terbayarnya klaim diakui mengganggu operasional rumah sakit. Terlebih, jika nanti realisasi rencana rumah sakit khusus covid-19 terlaksana. Maka pihaknya perlu mendapatkan suntikan dana. "Kita harus kreatif dalam mengolah anggaran yang ada. Karena pelayanan harus tetap jalan," ujarnya. Lebih lanjut Hanung mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pusat. Namun belum ada kepastian waktu untuk pencarian. "Komunikasi sudah. Kita hanya tinggal menunggu," lanjutnya. (tya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: