Aksi Perampokan di Purbalingga, Pelaku Kirim Voice Note dan Minta Korban Baca Bismillah ke WA Keluarga, Korban

Aksi Perampokan di Purbalingga, Pelaku Kirim Voice Note dan Minta Korban Baca Bismillah ke WA Keluarga, Korban

OLAH TKP: Polisi mengerahkan anjing pelacak untuk memburu pelaku perampokan. PURBALINGGA - Aksi perampokan terjadi di rumah milik Siran (81), RT 1 RW 1 Desa Karangklesem, Kecamatan Kutasari, Selasa (25/05). Akibatnya, Siran kehilangan sejumlah uang dan perhiasan sebesar 1 ons lebih. https://radarbanyumas.co.id/gasak-29-hp-senilai-rp-230-juta-di-purwokerto-warga-gunungkidul-dibekuk/ Berdasarkan keterangan anak korban, Muliah Aryani (59), pelaku perampokan berjumlah sekitar tiga orang. "Mereka yang menggenakan penutup wajah masuk dengan menjongkel jendela rumah bagian depan," ujarnya. Dia menambahkan, pelaku kemudian langsung menyisir setiap ruang di rumah orang tuanya. Hal itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. "Saat itu, ibu saya sudah bangun dan beraktivitas di dapur. Ayah saya sudah bangun juga, namun tak bisa keluar kamar. Karena sudah ditahan oleh seseorang di luar kamar," jelasnya. Ketiga pelaku perampokan kemudian menyekap ayah dan ibu Munifah (70) dengan cara diikat tangan dan kakinya, serta diisolasi mulutnya. Diduga korban sempat mengalami tindak penganiayaan oleh perampok. Sebab, pada bagian dahi berdarah dan pipi. Akibat tindak penganiayaan yang dilakukan pelaku perampokan, ibunya sempat dilarikan ke rumah sakit Siaga Media Purbalingga. Namun tidak sampai menjalani rawat inap. “Masih sadar dan bisa diajak bicara. Saat ini, sedang istirahat di rumah yang lain,” ujarnya. Dia melanjutkan, berdasarkan keterangan ibunya, tiga orang pelaku semua membawa senjata tajam celurit. Sebelum kejadian perampokan, ibunya sempat mendengar suara sepeda motor di depan rumahnya. Dia menjelaskan, pelaku perampokan berhasil mengambil perhiasan emas yang ada di lemari kamar. Selain itu juga menggondol sejumlah uang dan handphone. "Yang diambil perhiasan emas sekitar satu ons lebih, uang sekitar Rp 2 juta dan handphone milik ayah saya," lanjutnya. Dia mengungkapkan, kedua orang tuanya tinggal sendiri di rumahnya di Kutasari. Sedangkan dirinya tinggal di Desa Banjarsari, Kecamatan Sumbang, Banyumas. Dia mengaku baru mengetahui ada perampokan saat datang ke rumah orang tuanya. Dia mengaku ketika sampai di rumah orang tuanya, melihat kondisi rumah sudah ramai orang termasuk Polisi. Dia juga kaget ketika mengetahui ibunya terluka. Bahkan di dapur terdapat darah bercecer. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Purbalingga Iptu Gurbacov menjelaskan, pihaknya sudah menangani kasus perampokan. Selain sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi juga mengerahkan anjing pelacak untuk memburu pelaku perampokan. Dikatakan, ada beberapa hal yang dinilai aneh dan lucu dalam kejadian perampokan. Pelaku sempat mengirimkan pesan ke Whatsapp Grup (WA Group) keluarga korban dan voice note ke anak korban. Pesan tersebut sempat ditanyakan anggota keluarga lainnya. Namun, tak ada lagi tanggapan dari handphone milik ayahnya yang dibawa kabur perampok. Bahkan nomor handphone milik ayahnya masih aktif ketika dihubungi. Namun, tak ada respon. “Lucunya pelaku mengirimkan pesan ke grup WA keluarga korban menggunakan HP korban, yang intinya menyampaikan ada perampokan,” kata Kasat Reskrim. Dia menjelaskan, dalam isi pesan suara pelaku menyampaikan, Ini keluarga korban, tolong ini yang punya HP sedang kerampokan. “Ditelpon tidak diangkat, tapi kirim voice note ke anak korban,” jelasnya. Selain mengirimkan pesan melalui WA, lanjut Gurbacov, pelaku juga menuntun korban membaca bismillah. Hal itu dilakukan saat pelaku menyekap dan mengikat korban Munifah. Dijelaskan, saat melakukan penyekapan terhadap korban, pelaku menurut korban juga gemetar seperti ketakutan. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: