Kemarau Diprediksi Medio Juni
JARINGAN: Beberapa wilayah yang sejak tahun 2020 lalu merealisasikan jaringan sumber air bersih. PURBALINGGA - BMKG memprediksi awal musim kemarau di Kabupaten Purbalingga pada Juni pekan kedua. Saat ini masih musim pancaroba atau perubahan musim penghujan ke musim kemarau. Ditandai dengan intensitas hujan yang sedang dan adanya hembusan angin. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga Muchammad Umar Faozi MKes melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik, Muhsoni mengatakan, musim kemarau di Purbalingga terbagi dalam beberapa lokasi. https://radarbanyumas.co.id/desa-bojong-kawunganten-mulai-kekeringan-awas-73-desa-di-19-kecamatan-berpotensi-kekeringan/ https://radarbanyumas.co.id/awal-kemarau-di-kabupaten-purbalingga-diprediksi-juni/ Misalnya Juni III mulai kemarau di wilayah/Kecamatan Rembang, Karangmoncol, Pengadegan, Kejobong, Kaligondang, Bukateja, Kemangkon, Kalimanah, Purbalingga, Bojongsari, Kutasari dan Kecamatan Padamara. Juli I kemarau mulai memasuki wilayah Kecamatan Karangreja dan Karangjambu. Disambung kemarau di Juli II di Kecamatan Mrebet, Bobotsari, Karanganyar dan Kecamatan Kertanegara. "Sampai pekan keempat ini, kami masih menunggu laporan dari wilayah kecamatan untuk daerah/desa rawan krisis air bersih saat kemarau. Baru dua kecamatan yang menyetorkan,” tuturnya, Minggu (23/5). Sedangkan untuk menyiapkan musim kemarau dengan distribusi bantuan air bersih, BPBD sudah mulai melakukan pengecekan kendaraan tangki, dan sumber-sumber air selain di PDAM. Selain itu pihaknya juga menyediakan tandon air yang dipinjamkan ke masyarakat. "Hal ini bertujuan agar masyarakat mudah mengambil air bersih," ujarnya. Muhsoni berharap setiap tahun di musim kemarau, wilayah desa krisis air bersih semakin berkurang. Saat 2020 lalu, total droping bantuan air bersih sebanyak 475 ribu liter atau setara dengan 95 tangki terserap didistribusikan. Yaitu dalam pengiriman selama 15 hari bagi 557 Kepala Keluarga (KK) atau 2.014 jiwa di 11 desa 5 kecamatan. Dengan adanya penambahan sumber air bersih yang baru, seperti di wilayah Kecamatan Karangmoncol dan Karangreja, bisa mengurangi dampak krisis air bersih di wilayah tersebut. “Tahun sebelumnya dengan musim kemarau yang lebih pendek, jumlahnya lebih banyak yang didsitribusikan,” ungkapnya. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: