Bukan karena Angin Siklon Seroja, Bupati Minta Pembenahan Sanggaluri Selesai Seminggu

Bukan karena Angin Siklon Seroja, Bupati Minta Pembenahan Sanggaluri Selesai Seminggu

TINJAU: Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat meninjau kerusakan wahana Taman Sanggaluri, Kamis (8/4). AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS PURBALINGGA - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga Moch Umar Faozi MKes memastikan, jika angin yang menerjang komplek taman reptil/Taman Sanggaluri bukan angin siklon Seroja. Namun hanya angin ribut biasa. https://radarbanyumas.co.id/badai-seroja-menjauhi-indonesia-waspadai-gelombang-mirip-tsunami/ “Titik tersebut merupakan jalur saat angin ribut. Bahkan biasanya sampai wilayah bawah dan ke arah lebih luas lagi. Kebetulan saat paling besar di Taman Sanggaluri,” tuturnya saat mendampingi kunjungan bupati ke Taman Sanggaluri, Kutasari, Kmais (8/4) Kerusakan paling parah hanya pada atap, karena dari baja ringan yang tak kuat menahan beban angin. Ditambah pohon beringin yang tercabut dari akarnya dan sudah dikembalikan ke tanah dan ditegakkan lagi. “Kabupaten Purbalingga sesuai informasi BMKG, tidak ada siklon Seroja. Namun cuaca ekstrem harus tetap diwaspadai hingga pekan kedua April ini sesuai prakiraan BMKG,” tegas Umar. Sementara itu saat kunjungan, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM memastikan objek wisata yang dikelola Perumda Owabong bisa segera dibenahi agar bisa kembali dinikmati pengunjung. “Setelah pengecekan ada beberapa bangunan yang rusak, ini sedang mulai diinventarisir dan Insha Allah dalam waktu seminggu ke depan sudah ada perbaikan. Sehingga seminggu ke depan, Sanggaluri sudah efektif kembali untuk membuka wahananya untuk para wisatawan,” tuturnya. Walaupun berdampak pada bangunan dan pohon tapi menurutnya tidak berpengaruh. Kerusakan hanya terjadi pada ruang pamer reptil dengan kondisi atap yang terlepas dan plafon ambruk. Disamping itu juga satu pohon tumbang dan menyebabkan kerusakan gazebo. Kerugian seluruhnya mencapai Rp 350 juta. “Mengingat musim penghujan dan adanya beberapa kejadian-kejadian bencana yang akhir-akhir ini terjadi di Purbalingga. Saya mengimbau agar masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan,” ungkapnya. Plt Direktur Perumda Owabong Eko Susilo menegaskan, meski tutup, kerugian secara material pendapatan di Taman Sanggaluri tidak signifikan. Saat belum ada pandemi, kunjungan sehari bisa mencapai 300 orang. Namun saat pandemi, menurun. “Kalau kerugian kerusakan memang besar, namun kerugian karena tutup pada pendapatan tidak besar. Paling 5 persen. Bahkan kami kebut, rencananya, Jumat (9/4) hari ini kita bukan kembali,” katanya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: