Dilematis, Satpol PP Purbalingga Tak Bisa Tindak Tegas PKL, Karena Faktor Ekonomi
DITERTIBKAN: Sat Pol PP saat menertibkan PKL yang beroperasi di sisi Barat alun-alun Purbalingga. PURBALINGGA - Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tidak sesuai peruntukkan tempatnya, masih dilematis. Kasi Ketertiban Umum Sat Pol PP Purbalingga, Sutriono SSos menilai saat pandemi harus mendukung program pemerintah dalam penguatan ekonomi, seperti PKL. Disisi lain, karena PPKM, dan penyalahgunaan tempat berjualan, PKL harus tertib dan mematuhi aturan. “Meski dilematis, kami tetap melakukan penertiban dan pembinaan PKL. Misalnya patroli dan menertibkan PKL yang terlalu menonjol pelanggarannya. Namun sebatas teguran lisan. Jika sudah terlanjur bandel, akan kita tegur tertulis,” katanya, Rabu (3/3). https://radarbanyumas.co.id/nekat-beroperasi-tempat-karaoke-di-kutasari-purbalingga-ditutup-paksa-satpol-pp/ Saat ini, pihaknya mengakui sejak ada pemindahan PKL alun-alun ke seputar GOR Goentoer Darjono Purbalingga, PKL belum terakomodir semua. Misalnya sudah ada Purbalingga Food Center, CKC Surgecang, dan Kya-Kya Mayong. Namun belum semua memanfaatkan lapak di sana. “Kami meminta PKL yang sudah bisa mendapatkan lapak di tiga lokasi yang sesuai perbup itu agar berjualan di sana. Namun kembali dilematis, mereka justru menyebar kemana-mana, padahal menggunakan badan jalan. Itu tidak boleh,” tambahnya. Lebih lanjut dikatakan, ketika akan ditertibkan dengan tegas berupa penyitaan dan pelarangan berjualan, maka akan bertentangan dengan upaya pemulihan ekonomi masyarakat di bawah. Karenanya, sementara ini pihaknya cenderung mendukung pemulihan ekonomi, tanpa membuat ketertiban umum dan ketentraman masyarakat terganggu. “Kalau sesuai Perbup yang ada, pengaturan lokasi berjualan PKL di 3 lokasi itu. Jika ada yang diluar, bisa langsung disebut melanggar. Kami petugas masih cukup toleran, namun humanis dan tegas,” ungkapnya. Pantauan Radarmas, saat ini PKL dadakan yang menyebar di selain 3 tempat itu diantaranya di depan jalan GOR (Jalan Wiriamenggala), tepi barat alun-alun, Jalan Jensud Timur dan lainnya, termasuk Jalan Kominot Purbalingga. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: