Warga Desa Kemangkon Purbalingga Blokir Jalan Akibat Jalan Rusak Karena Ativitas Galian C

Warga Desa Kemangkon Purbalingga Blokir Jalan Akibat Jalan Rusak Karena Ativitas Galian C

BLOKIR JALAN: Warga memblokir akses jalan kabupaten di Dusun 1 Desa Kemangkon. ADITYA/RADARMAS PURBALINGGA - Desa Kemangkon, Kecamatan Kemangkon kembali "memanas". Aksi penutupan jalan kabupaten tersebut, kembali dilakukan oleh warga sejak Minggu (20/12). Kali ini, aksi dilakukan oleh warga Dusun 1. Mereka melarang dump truck pengangkut galian C melewati ruas jalan tersebut. Sebab, kondisinya semakin parah, setelah kembali dilalui oleh dump truck pengangkut galian C. Tak hanya melakukan pemblokiran akses jalan untuk dump truck pengangkut galian C, warga juga memasang puluhan spanduk bertuiskan penolakan penambangan galian C. Serta, penolakan ruas jalan yang melewati desa tersebut, dilalui armada dump truck pengakut galian C. https://radarbanyumas.co.id/jalan-rusak-parah-di-kemojing-kemangkon-akibat-aktivitas-tambang-warga-protes-ke-pemkab-purbalingga/ https://radarbanyumas.co.id/gelar-aksi-protes-warga-tuntut-aktivitas-tambang-di-kemojing-kemangkon-dihentikan-selamanya/ Di antaranya berbunyi, Ealah Ramane Ora Ngerti Bae Dalane Bodol, Aset Desa Jangan Jadi Lahanat Bagi Golongan Saja, Usir Begho, Priwe Ramane Dalam Kepenak Digawe Bodol. Warga juga memasang rambu peringatan di tengah badan jalan berbunyi, Dump Truk Dilarang Masuk. Bahkan di salah satu titik, warga menutup separuh akes jalan dengan tiang listrik yang roboh, serta kayu. Hal itu, dilakukan untuk menghalangi kendaraan besar melintas. Aksi warga tersebut, membuat aktivitas penambangan galian C di desa tersebut berhenti. Tak ada lagi, armada dump truck yang lalu lalang di ruang jalan yang terlihat seperti sungai mati tersebut. Aksi pemblokitan juga viral di media sosial, setelah diunggah oleh salah satu warga di Instagram dan Facebook. Salah satu warga yangditemu wartawan, yakni Kuswandi, warga Dusun 1 mengatakan, selama ini dump truck pengangkut galian C melawati wilayah merka. "Truk-truk pembawa pasir lewatnya sini (Dusun 1). Soalnya kalau lewat Desa sebelah tidak boleh oleh warga sana," katanya. Dia menjelaskan, wilayah Dusun 1 tak terdapat aktivitas penambangan galian C. Aktivitas penambangan galian C di Sungai Serayu, berada di wilayah Dusun 2 dan Dusun 3. "Namun, warga di Dusun 1 ikut merasakan dampak dari aktivitas itu. Jalan kabupaten yang menjadi akses utama warga kondisinya hancur," jelasnya. Meski, diakui olehnya sebelum adanya penambangan galian C di desa merekan, kondisi jalan juga sudah rusak. Namun, tak separah setelah adanya aktivitas penambangan gaian C dengan alat berat di desa mereka, dimulai September 2020 lalu. "Mulai beroperasi Agustus, rusak parah akhir September 2020," katanya Dia menambahkan, aksi pemblokiran itu merupakan yang kedua dilakukan oleh warga. November lalu, aksi serupa pernah dilakukan. Jalan ditutup warga untuk truk dump selama 12 hari. Hingga warga dan pengusaha Galian C akhirnya dimediasi oleh aparat Kepolisian dan pemerintah Kecamatan. Terpisah, Kades Kemangkon Sarengat mengakui, adanya permasalahan galian C di desanya. Ada sejumlah warga yang protes kondisi jalan kabupaten yang melintasi desa mereka, rusak akibat aktivitas penambangan galian C. "Kami sudah melakukan beberapa kali mediasi. Kami juga selalu melibatkan forkompimcam untuk melakukan mediasi. Namun, gejolak selalu muncul," katanya. Camat Kemangkon Yuni Rahayu menjelaskan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan mediasi bersama dengan warga, terkait aktivitas galian C di Desa Kemangkon. Namun, selalu tak menemukan hasil akhir. Karena, saat mediasi warga yang datang selalu berganti. "Masalah ini, juga sudah pernah maju ke Pjs Bupati (Sarwa Pramana). Sudah ada omongan dari Pjs Bupati, kalau tahun 2021 ruas jalan yang rusak akan diperbaiki. Hal itu, sesuai dengan tuntutan warga saat itu," jelasnya. Pihaknya, selalu berusaha mencari jalan terbaik terkait masalah di Desa Kemangkon tersebut. Sebab, hal itu, membuat kondisi di Desa Kemangkon menjadi tak kondusif, karena banyak pro kontra di masyarakat terkait aktivitas penambangan Galian C. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: