Tiadakan Kerumunan, Kawasan Alun-Alun Purbalingga Ditutup Total
PURBALINGGA - Akhir September lalu hingga kini, taman dan wahana bermain anak alun-alun Purbalingga, ditutup untuk kunjungan. Namun tak hanya sisi selatan atau di wahana yang baru itu, pemberitahuan penutupan juga berlaku untuk kawasan alun-alun ditutup. Sampai batas yang tidak ditentukan dengan pertimbangan mencegah penyebaran Covid-19 yang masih marak di Kabupaten Purbalingga. “Saya melihat sendiri selain penutup rusak dan sobek, juga banyak orang nongkrong, terutama saat cuaca terang dan malam liburan. Jadi kami dengan pertimbangan pimpinan, menutup semua kawasan alun-alun Purbalingga,” kata Kabid Cipta Karya DPU PR Purbalingga, Moch. Helmi Setiadi, Jumat (18/12). https://radarbanyumas.co.id/empat-dokter-positif-covid-19-di-rsud-dr-goeteng-taroenadibrata-operasional-layanan-igd-dibatasi/ Penutupan kawasan alun-alun tidak multak diberi penutup seperti sisi selatan. Namun pada prinsipnya, untuk menghilangkan potensi kerumunan di kawasan alun-alun. Jika tidak ditutup, perayaan malam pergantian tahun bisa sangat ramai. “Kami berharap, masyarakat menyadari kondisi saat ini. Mari bersama mencegah penyebaran dan memutus rantai penyebaran Covid-19. Mulai dari kesadaran diri masing-masing,” tegas Helmi. Sebelumnya, banyak laporan masuk jika wahana baru sisi selatan mengalami kerusakan pada penutup. Lalu dinas memperbaikinya dan menginisiasi ditutupnya kawasan alun-alun. “Tentunya aparat seperti Sat Pol PP akan sering patroli melihat penerapan di lapangan,” tambahnya. Pantauan Radarmas, saat penutupan sudah dilakukan sebagian, di wahana tersebut semakin sepi. Masih ada satu dua orang pengunjung yang seolah tak peduli penutupan dan adanya potensi penyebaran Covid-19. Suwanti, salah satu pengunjung mengaku sore itu hanya mengetahui penutupan dari temannya. Karena masih penasaran, dia membawa satu anaknya dan suaminya ke lokasi alun- alun. “Setahu saya mau diperbaiki dan tetap boleh masuk. Karena belum ada tulisannya. Kini sudah ada penutupan total,” ungkapnya. Helmi berharap, dengan membludaknya orang yang dites usap maupun hasilnya positif, semakin bisa mengurangi jumlah pasien positif, karena semakn banyak yang ketahuan dan sembuh. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: