Anak Pengungsi Desa Tumanggal Diajak Bermain dengan Polisi

Anak Pengungsi Desa Tumanggal Diajak Bermain dengan Polisi

TRAUMA HEALING - Anak-anak pengungsi bermain bersama dengan Polisi dari Unit Dikyasa Satlantas. PURBALINGGA - Anak-anak pengungsi korban bencana alam tanah bergerak di Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan, diberikan trauma healing oleh Polisi dari Satlantas Polres Purbalingga, Sabtu (12/12). Trauma healing diberikan di lokasi pengungsian, yakni SD Negeri 2 Tumanggal. Dalam kegiatan trauma healing tersebut, anak-anak pengungsi diajak bermain bersama oleh Polisi dari Unit Dikyasa Satlantas Polres Purbalingga. Mereka juga menyaksikan wayang lalu lintas yang digawangi oleh dalang dari Unit Dikyasa Satlantas, Bripka Teguh. https://radarbanyumas.co.id/kerusakan-bertambah-jadi-84-rumah-akibat-tanah-bergerak-desa-tumanggal-pengadegan/ https://radarbanyumas.co.id/pengungsi-bencana-tanah-bergerak-di-pengadegan-purbalingga-diminta-tak-pulang/ Kasat Lantas Polres Purbalingga AKP Fadli mengatakan, trauma healing bagi anak-anak korban bencana alam tanah bergerak dilaksanakan, karena bencana alam bisa menimbulkan trauma psikologis terhadap anak-anak yang mengalaminya. "Kami mencoba memberikan motivasi dan semangat bagi anak-anak korban bencana alam di lokasi pengungsian. Tujuannya untuk menghilangkan rasa takut atau trauma karena mengalami langsung kejadian bencana alam," katanya. Kasat Lantas menjelaskan dalam kegiatan itu, selain bermain bersama menggunakan media wayang lalu lintas, anak-anak juga diajak untuk berkomunikasi, menyanyi bersama dan kegiatan menarik lainnya. Dibagikan juga makanan ringan dan masker bagi anak-anak yang ada di pengungsian. "Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian sosial kita terhadap anak-anak korban bencana alam. Semoga bisa bermanfaat dan mampu menghilangkan trauma anak-anak serta meringankan beban korban bencana alam," jelasnya. Sebelumnya, terjadi bencana alam berupa tanah bergerak di wilayah Dusun Pagersari, Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga, Kamis (3/12). Akibatnya puluhan bangunan rumah mengalami kerusakan baik ringan, sedang maupun berat. Selain kerusakan rumah, ratusan warga mengungsi di tempat yang lebih aman. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: