Puluhan Massa di Purbalingga Desak Usut Tuntas Kasus Korupsi
PURBALINGGA - Puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa, Buruh dan Masyarakat menggelar aksi damai, Selasa (8/12) lalu. Aksi yang digelar di pertigaan Tugu Knalpot dan simpang empat Polres Purbalingga ini, digelar untuk memperingati Hari Anti Korupsi se Dunia, 9 Desember 2020. Dalam aksinya mereka membentangkan poster bertuliskan kecaman terhadap koruptor. Selain itu, sembari membagikan masker kepada para pengendara yang sedang melewati Tugu Knalpot dan simpang empat Polres. https://radarbanyumas.co.id/kasus-dugaan-korupsi-di-dlh-purbalingga-penahanan-tiga-tersangka-diperpanjang/ https://radarbanyumas.co.id/pakar-hukum-saatnya-hukum-mati-koruptor/ Koordinator aksi Imam Nanda Saputra mengatakan, hal itu dilakukan sebagai kegelisahan dan keprihatinan masyarakat terhadap kejahatan korupsi, Sebab, mereka menilai hal itu sangat menyengsarakan rakyat. “Aksi ini sebagai peringatan dan menyadarkan masyarakat agar melek terhadap kejahatan korupsi, yang sudah sangat parah di Indonesia. Serta, sangat menyengsarakan rakyat," ujarnya. Tak hanya itu, dia juga meminta kepada para penegak hukum agar mengusut tuntas sejumlah dugaan kasus korupsi yang terjadi di Kabupaten Purbalingga. Sebab, selama beberapa waktu terakhir muncul sejumlah kasus korupsi yang ditangani Porles Purbalingga dan Kejaksaan Negeri Purbalingga. Menurutnya, masyarakat sudah sangat kecewa melihat banyaknya penangkapan oknum pemerintah yang baru-baru kemarin viral di media massa. Seperti menteri sosial, menteri kelautan dan beberapa minggu. Serta, di Kabupaten Purbalingga juga tertangkap 3 oknum dari Dinas lingkungan hidup yang korupsi dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) Purbalingga tahun 2017-2018. Nilai yang dikorupsi diperkirakan mencapai lebih dari Rp 870 juta. “Selain itu, kami sebagai aliansi masyarakat anti korupsi mendesak KPK untuk segera hadir di Purbalingga. Sebagai lembaga yang saat ini masih sangat dipercaya publik sebagai lembaga yang getol dalam upaya pemberantasan korupsi," tambahnya. (tya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: