Belajar Bersama di Museum
Sepuluh anggota Saka berlatih musik tradisi dalam kegiatan Belajar Bersama di Museum yang diselenggarakan Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja sepekan ini. Dimulai sejak Senin (23/11), mereka disatukan menjadi satu kelompok kesenian calung. Dibawah instruktur utama Ani Susiningtias dan Feri Andri, mereka memulai latihan dari dasar. "Untuk memudahkan kita langsung latihan satu lagu sampai jadi. Yaitu Dober. Karena kan waktunya sangat singkat ya, untungnya peserta semangat jadi nggak dirasa susah", ujar kedua lulusan ISI Surakarta ini kompak. Dalam kelas musik tradisi, peserta gabungan Saka Widya Budaya Bakti dan Saka Pariwisata dibagi menjadi penabuh dan sinden atau gerong. Adapun jenis instrumen yang dimainkan dalam kesenian calung adalah gambang, gong bumbung dan kendang. https://radarbanyumas.co.id/di-purbalingga-obyek-wisata-tetap-buka-demi-ekonomi/ Akhir pekan ini direncanakan mereka akan menampilkan hasil latihan mereka melalui Youtube Museum Soegarda. Belajar Bersama di Museum sudah kali kedua dilaksanakan di Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja. Kelas musik tradisi menjadi salah satu yang digelar selain kelas membatik dan membuat gerabah. "Bedanya tahun ini kami memilih usia SMA karena materi yang diberikan lebih rumit. Kalau yang baru pernah ya kelas calung ini", kata Juriyah, kurator museum. Dan untuk tetap mentaati prosedur kesehatan yang berlaku, peserta kegiatan dibatasi 50 orang per hari untuk seluruh kelas. Peserta kelas juga difasilitasi dengan hand sanitizer dan masker selama kegiatan berlangsung. Salah seorang peserta kelas calung, Ganisha mengungkapkan dirinya senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini. "Fleksibel juga kelasnya, kami diijinkan sambil mengerjakan tugas belajar daring kami selama kelas calung ini", katanya sambil kembali melanjutkan memainkan kendang. (bdg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: