2020, Kasus Tanah Longsor Terbanyak Selama 10 Tahun Terakhir

2020, Kasus Tanah Longsor Terbanyak Selama 10 Tahun Terakhir

PURBALINGGA - Selama 10 tahun terakhir (2011-2020), kejadian bencana tanah longsor di tahun 2020 mendominasi atau paling banyak. Tahun- tahun sebelumnya paling banyak 40 kejadian di tahun 2017, sedangkan di tahun 2020 ini, belum sampai akhir tahun sudah ada 41 bencana tanah longsor. Kasi kedaduratan dan logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Muhsoni mengatakan, kejadian tanah longsor rata-rata terjadi di wilayah utara Purbalingga. https://radarbanyumas.co.id/kisah-longsor-di-banjarpanepen-kades-satu-anggota-keluarga-lolos-dari-maut-tanah-longsor/ https://radarbanyumas.co.id/mengerikan-empat-rumah-terdampak-longsor-di-panjer-kebumen/ “Bencana lainnya seperti banjir, gempa, kebakaran dan angin juga ada, namun di tahun 2020 ini tetap paling tinggi bencana longsor. Dengan taksiran kerugian sebanyak Rp 624 juta tahun ini,” ujarnya, Senin (16/11). Ada 10 kecamatan yang rawan bencana alam tanah longsor dan sebagian lagi rawan banjir. Antara lain wilayah Kecamatan Karangreja, Karangjambu, Bobotsari, Karanganyar, Kertanegara, Karangmoncol, Rembang dan sebagian wilayah Kaligondang, Mrebet dan Kutasari. Sedangkan wilayah yang rawan banjir, antara lain wilayah Kecamatan Kemangkon, Kaligondang, sebagian wilayah Karanganyar dan Karangmoncol. “Tak hanya longsor, hampir semua wilayah Kabupaten Purbalingga berpotensi terjadinya bencana alam berupa angin ribut dan puting beliung,” tambahnya. Berdasarkan rekapitulasi keadaan bencana Kabupaten Purbalingga selama Januari-Oktober 2020 telah terjadi sebanyak 91 kali, terdiri dari bencana banjir 2 kali, angin 24, tanah longsor 41, dan kebakaran 24 kali. “Dari 91 bencana tersebut, terdapat kerugian jiwa 1 orang karena kebakaran, dan kerugian material mencapai Rp. 3,1 miliar. Kerugian material dihitung dari rumah yang rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan,” rincinya. Apel kesiagaan bencana telah dilakukan sebagai bentuk kesiapan serta koordinasi dan kerjasama antara pemerintah daerah, ormas serta seluruh lapisan masyarakat dalam penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Purbalingga. “Dua bencana alam yang sering mengancam Purbalingga berupa banjir dan tanah longsor karena memang letak tekstur geografisnya sangat memungkinkan untuk terjadi bencana alam tersebut. Saya minta masyarakat tetap waspada dan mengutamakan keselamatan jiwa masing-masing serta saling mengingatkan kepada warga yang berada di daerah-daerah rawan bencana.” tegasnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: