Sehari, Pemuda Silver Bisa Raup Ratusan Ribu di Purbalingga

Sehari, Pemuda Silver Bisa Raup Ratusan Ribu di Purbalingga

DIBERSIHKAN : Satu dari empat pemuda silver saat diamankan Sat Pol PP Purbalingga dan harus membersihkan tubuhnya. CAHYO/RADARMAS PURBALINGGA - Empat pemuda silver yang membawa kardus meminta- minta di beberapa perempatan di wilayah Kecamatan Padamara dan Kalimanah, kembali diamankan Sat Pol PP Purbalingga, Selasa (20/10). Mereka kedapatan sedang meminta sumbangan uang, namun sebenarnya untuk kepentingan pribadi. Kabid Tibumtranmas, Wijayanto melalui Kasi Tibum Sutriono menjelaskan, empat pemuda itu masing- masing berasal dari Purbalingga dan luar Kabupaten Purbalingga. Mereka mengakui perbuatannya dan mengatakan karena kebutuhan. https://radarbanyumas.co.id/mabuk-dua-pemuda-tabrak-pohon-di-bojongsari/ Pihaknya mengamankan empat pemuda tersebut saat beroperasi perempatan Mewek, Karangkabur, dan wilayah lainnya. Pria yang melumuri tubuhnya dengan cat warna silver itu tidak memiliki izin dan mencurigakan. “Kami mengamankan karena selain berada di dekat lampu rambu lalulintas juga tidak ada kejelasan sumbangan atau siapa yang bertanggungjawab. Saat kami amankan, tidak ada perlawanan,” tambahnya. Wijayanto menambahkan, pemuda itu juga mengatakan, dirinya beroperasi mulai pukul 09.00 -13.00. Sehari bisa mendapatkan total penghasilan ratusan ribu. Kemungkinan jika tidak diamankan, mereka bisa sampai sore, asalkan tidak turun hujan. “Selain pembinaan, mereka juga kita berikan ke rumah singgah. Jadi untuk sanksi diri mereka sendiri,” tambahnya. Mereka di rumah singgah untuk mendapatkan penanganan. Di rumah singgah, akan dilakukan pemeriksaan secara psikologis dan medis. Kemudian jika membutuhkan penanganan lebih lanjut seperti pelatihan ketrampilan, akan disalurkan ke panti rehab di luar kota. “Kami sudah sering tertibkan mereka, namun hanya sepi beberapa hari dan selanjutnya kembali beroperasi dengan orang yang beda,” tegasnya. Aksi mereka di lokasi sudah tidak benar. Bisa disamakan dengan pengemis. Namun dampak lain, seakan minta sumbangan dan ternyata untuk sendiri. “Kadang membawa kardus, namun saat lampu bangjo sudah isyarat jalan, mereka seringnya masih dijalan. Jadi lalulintas tersendat. Makanya kami terus tertibkan,” tambahnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: