Droping Air Bersih di Purbalingga Dihentikan
PURBALINGGA - Pengiriman bantuan air bersih (droping) semakin berkurang sejak awal Oktober. Bahkan setelah 2 Oktober sudah tidak ada lagi permintaan dari masyarakat. Akhirnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, menghentikan droping. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Purbalingga, Muhsoni menjelaskan, sebenarnya bukan BPBD yang menghentikan, namun karena sudah tidak ada lagi yang mengusulkan bantuan. Kemungkinan dengan adanya hujan yang semakin intensif, sumber mata air mulai muncul lagi dan bisa digunakan. “Total 475 ribu liter atau setara dengan 95 tangki terserap didistribusikan. Yaitu dalam pengiriman selama 15 hari bagi 557 Kepala Keluarga (KK) atau 2.014 jiwa di 11 desa 5 kecamatan,” rincinya, Minggu (11/10). https://radarbanyumas.co.id/ratusan-warga-kesulitan-air-bersih/ Menurutnya, hujan yang mulai teratur meski belum merata, sudah mulai mengisi sumber- sumber air di lingkungan masyarakat. Sehingga permintaan bantuan air bersih semakin minim. Lalu mereka sudah merasa cukup dengan air yang ada kembali saat ini. Menurutnya, ketika mulai awal penghujan, pengiriman juga menurun, namun masih 2 tangki per hari per wilayah sasaran. Pihaknya terus memperbarui data cuaca di Purbalingga dan sekitarnya. Karena kondisi ini menyangkut pengambilan kebijakan yang tepat sasaran. Pengalaman tahun- tahun sebelumnya, saat hujan sudah merata dan dinilai mata air sudah kembali normal, maka pengiriman bantuan air bersih dihentikan. Pemerintah juga telah meminta desa-desa rawan krisis air bersih untuk membuat penampungan air bersih. Adanya penampung akan menunjang efektifitas dan efisien saat droping air bersih. Tak hanya itu, jika masih ada hujan sesekali, maka bisa dijadikan penampung air hujan lebih dulu. “Kedepannya, satu penampungan air dapat digunakan untuk menampung air hujan pada saat musim penghujan. Lalu saat musim kemarau apabila air di dalam penampungan ternyata sudah habis, OPD terkait dapat langsung melakukan droping air dengan cepat dan tidak terlalu lama,” tuturnya. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: