Apindo Purbalingga: Peningkatan Order Wig dari Pembeli di Luar Negeri Meningkat, Tapi Belum Normal

Apindo Purbalingga: Peningkatan Order Wig dari Pembeli di Luar Negeri Meningkat, Tapi Belum Normal

BELUM NORMAL : Meski pabrik-pabrik di Purbalingga sudah mempekerjakan karyawan kembali, tapi order masuk belum sebanyak dulu. PURBALINGGA- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Purbalingga menilai, meski sudah mulai ada peningkatan order dari pembeli di luar negeri, Namun belum bisa normal seperti sebelumnya. Masih ada negara yang belum bisa kembali order normal dan daya beli berkurang. https://radarbanyumas.co.id/mulai-bangkit-dinaker-purbalingga-optimis-tak-ada-phk-lanjutan-bupati-monitoring-perusahaan-perusahaan/ Ketua Apindo Kabupaten Purbalingga, Rocky Djungjunan mengatakan, harapannya segera stabil da nada order yang rutin. Ada juga negara yang masih susah ekspornya. Karena adanya resesi (kemerosotan bidang ekonomi) seperti di Amerika Serikat (AS) dan Jepang. “Khusus produk bulu mata masih lemah ordernya. Kalau wig cukup ada peningkatan, meski tidak melejit. Prinsip mulai ada lagi permintaan, besarannya berbeda tiap perusahaan, tapi tidak banyak,” jelasnya. Terkait potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pihaknya juga optimis tidak akan terjadi secara signifikan. Kecuali kondisi perusahaan benar- benar kolep dan sudah tidak bisa bertahan. “Saat ini banyak yang sudah mempekerjakan kembali karyawannya. Namun ada juga sebagian lagi yang masih sistim gentian,” tambahnya. Rocky juga kembali mengingatkan semua perusahaan agar tetap taat protokol kesehatan. Tidak boleh gegabah melonggarkan protokol itu. Karena semuanya demi kondisi saling menjaga bersama. “Jangan sampai ada kejadian atau kasus kluster pabrik. Karena akan sangat banyak dampaknya. Karena itu, semua harus mendukung upaya pemerintah mengantisipasi penyebaran lebih luas Covid-19,” katanya. Seperti diberitakan, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga optimis tak ada PHK lanjutan di perusahaan-perusahaan seperti PMA/PMDN rambut dan bulu mata. Kepala Dinaker Purbalingga, Edhy Suryono mengaku jika aktifitas perusahaan saat ini mulai bangkit. Banyak yang sudah diberangkatkan semua. Edhy juga meyakini terpuruknya pendapatan perusahaan karena dampak wabah Covid-19 karena rata- rata pembeli (buyer) dari luar negeri. Sehingga saat itu banyak yang menghentikan permintaan produk. Namun kini sudah mulai ada order yang lumayan bisa untuk kembali bangkit. Hasil komunikasi dengan beberapa perusahaan tersebut, diakui saat pandemi Covid-19 ini memberikan dampak terhadap perusahaan salah satunya dalam hal permintaan/order. Bupati menuturkan, hampir seluruh perusahaan bulu mata dan rambut palsu ini mengalami penurunan order dari 30 sampai 50 persen. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: