Produksi Benang Antih dan Kain Tenun Desa Tumanggal Tembus Ekspor Amerika
Kain tenun Tumanggal ini tidak hanya dikenal oleh warga Purbalingga, namun sudah dijual sampai ke luar kota salah satunya Bali sebagai pasar utama PURBALINGGA- Produksi benang antih dan kain tenun darri Desa Tumanggal Kecamatan Pengadegan, tidak bisa diremehkan. Kain tenun Tumanggal ini tidak hanya dikenal oleh warga Purbalingga, namun sudah dijual sampai ke luar kota salah satunya Bali sebagai pasar utama. Surati, Kepala Desa Tumanggal mengungkapkan, saat ini para perajin sedang menyelesaikan pesanan kain taplak tenun Tumanggal dari Amerika. Tekstur dan bahannya yang unik membuat kain tumanggal digandrungi dan bisa menembus pasar Amerika. Dia juga mengakui, adanya pandemi Covid-19 cukup menghambat pemasaran kain tumanggal, khususnya ke Bali. Meskipun demikian, hal ini tidak menjadi penghalang bagi pengrajin benang antih dan penenun kain Tumanggal untuk tetap memproduksi kain. Kades yang juga generasi kedua pembuat benang antih ini menambahkan, adanya permintaan cukup banyak, akan menambah pengalaman usahanya. Bahkan di saat wabah Corona ini. https://radarbanyumas.co.id/pasar-diperbaiki-pedagang-diatur-zonasi-pembangunan-pasar-banyumas-tahap-lelang/ https://radarbanyumas.co.id/warga-desa-saudagaran-kecamatan-banyumas-butuh-realisasi-bukan-janji-jalan-pungkuran-jadi-pusat-ekonomi/ Sementara itu, Pemkab Purbalingga melalui Dinas Koperasi dan UKM Purbalingga mendukung penuh produksi kain tenun Tumanggal. Bahkan sebelumnya, Dinkop UKM Purbalingga juga telah memberikan 6 paket alat tenun agar para pengrajin benang antih tidak perlu menenun kain tumanggal di Pekalongan. Kepala Dinkop UKM Purbalingga, Budi Susetyono mengatakan Pemkab Purbalingga berupaya agar kain tenun Tumanggal dapat dikreasikan menjadi kerajinan. Selain itu, 10 pengrajin telah diajak melihat proses pembuatan kain tenun Tumanggal agar bisa mengkreasikan menjadi kerajinan. "Para pengrajin ini kami ajak dan kami motivasi agar bisa menciptakan aneka kerajinan berbahan dasar kain tenun Tumanggal seperti tas, dompet, sepatu, pernak-pernik dan juga hantaran," jelas Budi, Rabu (5/8). Pihaknya juga akan mengajak para desainer Purbalingga yang tergabung dalam Asosiasi Fashion dan Desainer Purbalingga (Afdega) untuk bisa berkreasi membuat pakaian berbahan dasar kain Tumanggal. "Hasil-hasil karya pengrajin ini akan dipasarkan lewat gerai yang ada dan menjadi salah satu ikon Kabupaten Purbalingga,” tambahnya. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: