Dinhub Purbalingga: Juru Parkir Kalau Tidak Berseragam, Maka Abal-abal

Dinhub Purbalingga: Juru Parkir Kalau Tidak Berseragam, Maka Abal-abal

CAHYO/RADARMAS PEMBINAAN : Pettugas gabungan saat mengecek langsung kondisi perparkiran di wilayah Kecamatan Bobotsari. Tak Berseragam, Jukir Dianggap Ilegal PURBALINGGA- Pembinaan terus dilakukan bertahap terhadap ratusan juru parkir (jukir). Dinas Perhubungan Purbalingga menegaskan, ketika di lapangan jukir tak berseragam, maka bisa dinilai abal- abal dan diabaikan saja. Pembinaan yang dilakukan selama ini misalnya secara insidental semacam sidak. Ketika ditemukan pelanggaran di lapangan, dinas langsung memberikan teguran dan jika sudah sangat berat, bisa dicabut izin parkirnya. “Saat ini para juru parkir telah menggunakan seragam termasuk sepatu, dari Pemkab Purbalingga. Jadi kalau yang tidak menggunakan seragam pemkab, maka abal- abal,” tegas Kabid Lalulintas Dinhub Purbalingga, Sunarto, belum lama ini. Kini tak kurang dari 300 orang jukir se Kabupten Purbalingga, diminta tidak main- main. Ketika sudah resmi mendapatkan kantong parkir, maka dikelola sesuai lokasinya. Jangan dibiarkan dan bahkan diisi temannya yang belum memiliki kartu identitas resmi dari Pemkab Purbalingga. “Tidak usah memungut retribusi parkir kepada motor, mobil dan lainnya berlebihan. Jika lebih baik lagi, tetap patuhi aturan main,” tambahnya. Sementara itu, hingga 30 Juli, pendapatan parkir mencapai angka sebesar Rp 803.118 atau 53,54 persen dari target setelah perubahan sebesar Rp 1,5 miliar. Seperti diketahui, pada tahun 2018 lalu, target PAD parkir tepi jalan umum sama, Rp 2 miliar, tercapai. Tahun 2019 juga Rp 2 miliar tercapai dan ada surplus. Sebagai gambaran, pendapatan parkir seputar alun- alun pra relokasi, setahun mencapai kurang lebih Rp 200 juta. “Penurunan pendapatan yang sangat jelas yaitu di Jalan Jenderal Sudirman, Alun-alun Purbalingga dan lainnya. Karenanya, dengan total 300 orang juru parkir dan 300 kantong parkir se Kabupaten Purbalingga, harus terus dipacu,” ungkapnya. Pihaknya juga terus berupaya merampungkan semua pendapatan parkir dengan jemput bola. Tentunya dengan menggenjot kantong parkir yang ada dan memberikan pelayanan prima pada pengguna parkir. “Kami terus kejar target. Misalnya menurunkan petugas Dinhub ke wilayah Kecamatan Bobotsari, Bukateja. Jadi para pengelola parkir tidak jauh- jauh setor ke Dinhub Purbalingga,” ujarnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: