Jangan Abai DBD Meski Pandemi Covid-19, Setengah Tahun Sudah Renggut Lima Nyawa di Purbalingga

Jangan Abai DBD Meski Pandemi Covid-19, Setengah Tahun Sudah Renggut Lima Nyawa di Purbalingga

Ilustrasi foging di Purbalingga PURBALINGGA - Ancaman demam berdarah dengue (DBD) terus mengintai warga di Kabupaten Purbalingga. Data terbaru, jumlah korban jiwa akibat penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti ini, bertambah. Kasi P2PM Dinkes Kabupaten Purbalingga Aji Sumbodo menjelaskan, berdasarkan data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, korban jiwa akibat DBD bertambah satu orang. Yakni warga Desa Karangayar, Kecamatan Karanganyar. "Sehingga, total korban jiwa akibat di DBD di Kabupaten Purbalingga, hingga Juli ini menjadi lima orang," katanya kepada Radarmas, Rabu (22/7). Disebutkan masyarakat harus tetap waspada terhadap ancaman DBD selama musim pancaroba. Sebab, genangan air hujan dapat menjadi tempat nyamuk untuk berkembang biak. "Oleh karena itu, bersama keluarga kita lakukan pemantauan jentik di rumah kita. Bersama keluarga, kita jaga kebersihan," ujarnya. Kepala Dinkes Kabupaten Purbalingga drg Hanung Wikantono menjelaskan, hingga Juli ini, tercatat 163 kasus DB dengan korban meningal 5 orang. Angka kejadian ini menurun drastris dibanding tahun lalu yang mencapai 508 kasus pada periode yang sama. "Secara umum kasusnya menurun banyak. Meski demikian jumlah yang korban meninggal ada peningkatan," katanya terpisah. Dia menjelaskan, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Kabupaten Purbalingga belum menjadi budaya bagi masyarakat. Ditambah lagi, adanya pandemi virus korona atau Covid-19, berpengaruh terhadap perilaku warga untuk segera membawa ke layanan kesehatan bila ada yang demam mendadak tanpa sebab. "Meskipun masa pandemi Covid-19, namun masyarakat jangan abai dengan ancam penyakit lain, termasuk DBD," katanya. Untuk mengurangi risiko DBD selama berada di rumah, masyarakat dapat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus. Langkah ini terdiri dari menguras tempat penyimpanan air kemudian menutupnya secara rapat. Lalu, warga dihimbau untuk mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Diberitakan beberapa waktu lalu, pada Juni 2020, jumlah kasus DBD di Kabupaten Purbalingga mencapai 145 kasus, dengan jumlah korban meninggal dunia empat orang. Kasus meninggal dunia akibat DBD terjadi empat wilayah di Kabupaten Purbalingga. Yakni, di Desa Kutasari (Kecamatan Kutasari), Desa Sinduraja (Kecamatan Kaligondang), Desa Karanglewas (Kecamatan Kutasari) dan Kelurahan Purbalingga Wetan (Kecamatan Purbalingga). (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: