Satu Tahun Ditutup, Jalur Pendakian Gunung Slamet Terancam Tertutup Semak Belukar

Satu Tahun Ditutup, Jalur Pendakian Gunung Slamet Terancam Tertutup Semak Belukar

MENUMPUK : Sampah pendakian Gunung Slamet Bambangan diangkut beberapa waktu lalu sebelum penutupan. ISTIMEWA PURBALINGGA - Hampir satu tahun pendakian ke Gunung Slamet ditutup untuk umum. Kekhawatiran mulai muncul, karena meski tidak ada sampah pendakian dari para pendaki, namun sampah alam berpotensi menutup jalur pendakian. Sampah alam seperti rumput, pohon yang patah, ranting, daun dan lainnya. Kondisi itu bisa membuat pendaki tersesat jika tidak dibersihkan dari sekarang. “Belum lama ini rekan-rekan di Bambangan Kutabawa, Kecamatan Karangreja mengajukan permohonan pembersihan jalur. Namun belum kita setujui,” kata Junior Manager Bisnis Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur, Sugito, Rabu (15/7). Pihaknya lebih mempertimbangkan keselamatan jiwa. Meski sebenarnya tipikan letusan gunung tersebut tidak seperti Gunung Merapi. Namun, Gunung Slamet bisa sewaktu-waktu berubah kondisinya. “Kami belum menyetujui pembersihan. Tapi jika nantinya dinilai aman, maka akan dipertimbangkan,” tambahnya. Sugito mengakui, tahun 2019 lalu, volume sampah yang ditinggalkan pendaki sejak libur Lebaran hingga 22 Juli 2019 saat penutupan jalur pendakian, sampai 2 truk sampah besar. Kemudian masih dilanjutkan penataan kawasan serta pemulihan ekosistem. Termasuk pembersihan sampah, pemasangan rambupendakian dan antisipasi kebakaran hingga saat ini. Sementara itu, tahun sebelumnya, kurang dari sebulan sampah di pendakian gunung Slamet melalui Bambangan cukup banyak. Usai dilakukan pembersihan, sampah mencapai tiga truk Potensi SAR Purbalingga, Slamet Ardianzah mengatakan, pihaknya sudah memberi peringatan kepada setiap pendaki. Jika turun usai mendaki wajib membawa sampah yang tidak bisa diurai ke bawah. Namun tetap ada saja sampah menumpuk di pendakian. “Kesadaran pendaki sudah mulai tinggi. Buktinya tetap banyak yang membawa turun sampah anorganik ke bawah. Hanya saja, mungkin ada juga sebagian lainnya yang lupa dan akhirnya turun tanpa membawa sampah,” tuturnya. (amr/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: