Kurang Info, Orang Tua Buru-buru Jahit Seragam Sekolah, Padahal Pembelajaran Daring

Kurang Info, Orang Tua Buru-buru Jahit Seragam Sekolah, Padahal Pembelajaran Daring

JAHIT SERAGAM : Penjahit di wilayah Kecamatan Padamara saat mengerjakan order jahitan seragam SD. CAHYO/RADARMAS PURBALINGGA- Para orangtua siswa baru, terutama di jenjang Sekolah Dasar (SD) banyak yang kecele. Mereka tidak memahami jika kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka belum dimulai Senin (13/7) hari ini. Namun banyak yang buru- buru menjahitkan paketan seragam sekolah anak mereka. Agus Priyadi, salah satu orang tua siswa SD di wilayah Kecamatan Purbalingga mengaku tidak ada informasi dari sekolah yang didaftar anaknya. Setahu dia, saat ada pengambilan dan pembayaran segaram sekolah, diambil dan dijahitkan. “Saya tahunya katanya tahun ajaran baru dimulai 13 Juli, anggapan saya karena tidak ada pemberitahuan lagi, maka Senin (13/7) berangkat sekolah. Jadi saya buru- buru menjahitkan bahan pakaian,” ungkap pedagang makanan ini, Minggu (12/7). Tak hanya itu, dirinya menjahitkan seragam dengan biaya yang harus ditanggung sendiri. Kalau mengetahui belajar tatap muka belum hari ini, uangnya bisa untuk menyelesaikan tanggungan biaya lainnya. “Penghasilan pas-pasan, uang sudah masuk ke seragam semuanya. Kalau tahu seperti ini, mendingan tidak usah dijahitkan dulu. Tapi yang itu, tidak ada informasi lagi kapan berangkat sekolah,” tambahnya. Kurnianto, orangtua lainnya di wilayah Kecamatan Kalimanah mengaku tak hanya menjahitkan seragam, namun juga membeli tas sekolah anaknya, lalu alat- alat tulis dengan segera. Dia juga mengaku tidak mendapatkan informasi soal KBM tatap muka atau belajar di sekolah. “Hanya tahu 13 Juli hari pertama. Jadi anggapan saya ya seragam harus sudah jadi. Saat ambil seragampun tidak ada informasi soal keberangkatan sekolah,” katanya. Saat dikomnfirmasi, Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dindikbud Purbalingga, Agustinus Indradi mengungkapkan, pihaknya sudah memberikan informasi sejak jauh hari melalui Korwil. Semestinya Pengawas Sekolah di Korwil sudah menyampaikan kepada para kepala sekolah. “Tidak boleh ada KBM tatap muka sementara waktu. Bahkan ketika posisi Kabupaten Purbalingga sudah zona hijaupun, baru dapat masuk paling cepat September,” tegas Agus, Minggu (12/7). Pihaknya juga mengingatkan, jika ada sekolah yang nekat KBM tatap muka, maka akan dipanggil dan mendapatkan teguran. Yaitu agar menghentikan sementara kegiatan itu sampai ada perintah kembali. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: