74 Persen Penduduk Purbalingga Harus Disensus Secara Offline
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purbalingga Ir. Suprih Handayani. PURBALINGGA - Pendataan Sensus Penduduk (SP) secara online telah berlangsung sejak pertengahan Februari hingga Mei 2020. Dalam rentang waktu tersebut, berdasarkan data BPS Kabupaten Purbalingga, baru 26 persen penduduk Purbalingga atau 244.483 jiwa yang tercatat telah melaksanakan SP Online. Karenanya, 74 persen sisanya harus dilaksanakan secara offline. “Alhamdulillah Provinsi Jawa Tengah mencatat respon SP online tertinggi secara nasional, hambir 9,6 juta penduduk Jateng kontribusi untuk SP Online. Purbalingga ada 244.483 jiwa, baru 26 persen, berarti 74 persen Penduduk Purbalingga harus kita sensus secara offline,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purbalingga Ir. Suprih Handayani dalam acara Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi BPS Kabupaten Purbalingga, Kamis (18/6) di Pendopo Dipokusumo. Sensus offline sendiri bakal dilaksanakan di bulan September mendatang. Dikatakan Handayani, metode wawancara pada sensus offline bakal diubah menjadi metode drop and pick up. “Kita drop draf melalui RT dan mengambil kembali. Pengolahan datanya dilakukan tahun depan karena keterbatasan anggaran. Jadi dengan terpaksa BPS belum bisa menyajikan data tahun ini,” katanya. BPS juga meminta agar kerjasama dengan jajaran Pemda Purbalingga tetap berlanjut pada SP Offline. Sebab menurutnya, hasil sensus sangat membantu dalam pembangunan manusia. Disamping itu tanggal 15 Juni sampai 15 Juli BPS menurunkan petugas untuk survey updating data potensi desa. “Kita juga akan mendata dampak Covid 19 terhadap ketenagakerjaan, akan dilakukan Survei Angkatan Kerja Nasional atau Saknas di bulan Agustus 2020 nanti,” ungkapnya. (nif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: