Bupati Purbalingga Kecewa Proyek Belum Digarap
Jembatan Tegalpingen-Pepedan PURBALINGGA - Jembatan Tegalpingen (Pengadegan)-Pepedan (Karangmoncol), menjadi salah satu megaproyek yang dilanjutkan tahun ini. Namun, saat Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM meninjau pada Minggu (20/5), bupati sempat kecewa. Pasalnya, rekanan belum mengerjakan kelanjutan proyek. Padahal surat perintah kerja sudah terbit kurang lebih dua pekan sebelumnya. Menurut bupati, belum adanya pekerjaan dinilai membuang banyak waktu. Untuk itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang diminta terus mengawal percepatan pembangunan. KUNJUNGAN : Bupati meninjau lokasi pembangunan Jembatan Tegalpingen-Pepedan. Meski SPK sudah terbit, kontraktor belum juga melakukan pekerjaan.AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS “Seharusnya semua sudah disiapkan secara serentak, alat disiapkan, tenaga kerja disiapkan dan material sudah siap sehingga tidak saling menunggu. Kontraktor juga harus segera berkirim surat ke kontraktor lama untuk pengambilan alat. Jangan karena surat kita jadi tidak kerja-kerja,” ungkapnya. Tahun lalu, megaproyek ini sempat putus kontrak. Dan tahun ini kembali dilanjutkan dengan nilai kontrak Rp 5 miliar dan dikerjakan oleh PT Rekaya Semesta Utama. Bupati meminta, di tahun ini semua pekerjaan harus sesuai target. Jangan ada lagi putus kontrak, karena masyarakat yang akan terkena imbasnya. Seperti diketahui, pembangunan awal Jembatan Tegalpingen dengan anggaran sekitar Rp 28,6 miliar yang bersumber dari Bantuan Gubernur (Bangub). Sesuai kontrak, pembangunan seharusnya selesai 5 Desember 2017 lalu. Namun putus kontrak. Saat itu, untuk pembangunan abutmen dan pilar jembatan sudah selesai digarap. Pekerjaan yang masih dilakukan yakni pemasangan base plate dengan pengaku dan pelengkung segmen I sepanjang 31 meter. Kemudian rencananya ada pelengkung segmen II sepanjang 58 meter terbagi dalam 12 buah rangkaian. Dari 12 buah, baru selesai enam buah. Setelah mengontrol Jembatan Tegalpingen-Pepedan, bupati melanjutkan pemantauan ke Kantor Kecamatan Rembang. Gedung kantor ini telah selesai tahun 2017 lalu, namun tahun ini akan dilanjutkan tahap 2 yakni penataan lingkungan dengan anggaran Rp 1,89 miliar. Selain itu, bupati juga meninjau sejumlah proyek di tahun 2018. (amr/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: