Tiga Jam, 24 PGOT Terjaring Razia Satpol PP Purbalingga

Tiga Jam, 24 PGOT Terjaring Razia Satpol PP Purbalingga

PURBALINGGA- Satpol PP kembali menggelar razia pengemis, gelandangan dan orang terlantar termasuk anak jalanan, Sabtu (12/5) malam. Selama tiga jam, berhasil menjaring 24 PGOT. Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Revon Haprindiat SSos mengatakan, jajarannya secara simultan terus menekan jumlah kaum jalanan ini. “Kami sebenarnya sudah melakukan kegiatan secara periodik menyeluruh ke semua sektor. Namun saat ini kami semakin gencar turun ke lapangan,” tuturnya. TERJARING : PGOT yang terjaring razia dibawa ke Dinas Sosial.AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS Revon menerangkan, PGOT yang terjaring masih didominasi muka lama. “Efek jera bagi mereka sudah terasa. Ada yang sudah tidak beroperasi lagi dan akan terus kami pantau,” tegasnya. Ditambahkan, Satpol PP bersama TNI dan Polri akan melakukan razia minuman beralkohol, hotel, dan lainnya. Kasi Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sugiyono mengatakan, saat ini belum ada shelter sehingga PGOT yang terjaring razia akan didata. Kemudian di lain waktu akan didatangi kembali, untuk dibina melalui pelatihan keterampilan. “Kami tawarkan beberapa program pembinaan keterampilan sesuai pilihan mereka. Namun bisa saja ada yang di panti di luar Purbalingga dan panti lainnya,” ujarnya. Sementara itu, pengakuan salah satu anak jalanan yang mengemis, Irfan mengatakan, dalam sehari bisa mendapatkan uang dari salah satu perempatan di Padamara hingga lebih dari Rp 100 ribu.Siswa kelas III di salah satu SD di wilayah Kecamatan Padamara menjadi pengemis karena disuruh kakak dan neneknya. “Saya juga harus membeli buku pelajaran, nenek ingin lemari plastik yang mahal dan kakak selalu minta uang bahan bakar sepeda motor,” ungkapnya. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: