Lima Rumah Rusak Tertimpa Pohon
PURBALINGGA – Aktivitas siklon cempaka di perairan selatan Jawa, memang cukup jauh untuk menyentuh wilayah Purbalingga. Namun demikian, cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai angin kencang di Purbalingga masih perlu diwaspadai. Pasalnya, Kamis (30/11) sore, lima rumah di Kecamatan Bobotsari dan Karangmoncol mengalami kerusakan, akibat tertimpa pohon yang disebabkan cuaca ekstrem. Tiga rumah di Kecamatan Bobotsari mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon. Yakni, rumah milik Talib Muheri (72) alamat Desa Dagan RT 3 RW 3, Rohmat (59), dan Warsono (50) warga Desa Bobotsari RT 1 RW 1. Ketiganya mengalami rusak ringan dan tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut. ROBOH: Rumah milik Talib Muheri, Bobotsari, tertimpa pohon Jenitri.GALUH WIDOERA/RADAR BANYUMAS Di Kecamatan Karangmoncol, angin kencang menerbangkan atap dan dinding rumah milik Rasmoyo (42) warga Dusun 4, Desa Tunjungmuli RT 13 RW 15. Kejadian itu membuat ia dan lima anggota keluarganya berlarian ke luar menyelamatkan diri. "Tadi (Kamis, 30/11) malam, sehabis maghrib, saya dan keluarga sedang ada di rumah. Waktu hujan deras dan angin, tiba-tiba atap rumah dan dinding kayu terbang. Orang di dalam rumah tak suruh keluar menyelamatkan diri," kata Rasmoyo. Rumah bermaterial kayu itu roboh, terpaksa Rasmoyo dan keluarganya mengungsi di rumah saudara. Kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 20 Juta. Beberapa jam kemudian, giliran rumah milik Tarwin (45) yang mengalami kerusakan parah. Pohon randu besar menimpa rumahnya yang beralamat Desa Rajawana RT 20 RW 7, Kecamatan Karangmoncol. Kerugian materi diperkirakan Rp 5 juta. Beruntung tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut. Pasca peristiwa terjadi, personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, bersama anggota SAR, TNI, Polri, relawan dan warga setempat melakukan evakuasi pohon yang menimpa rumah milk warga tersebut. Kepala BPBD Purbalingga, Satya Giri Podo menghimbau masyarakat untuk terus waspada. Cuaca ekstrem yang saat ini terjadi bisa mengakibatkan terjadinya pohon roboh, longsor, dan banjir. “Hujan deras disertai angin kencang diperkirakan masih akan terjadi beberapa bulan ke depan. Kami minta masyarakat agar terus waspada. Pergerakan tanah, material rumah yang lapuk, dan pohon besar diperhatikan, jangan sampai mengakibatkan korban jiwa,” kata Giri. (gal/bay)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: