Dinas Kebut 64 Kios Pasar Bobotsari
PURBALINGGA- Dinas kebut pembangunan kios Pasar Bobotsari di lantai atas. Itu dilakukan untuk memenuhi kekurangan kios di gedung baru pasar tersebut. Rencananya, kios itu akan diperuntukkan bagi pedagang yang saat kepindahan lalu belum kebagian tempat berdagang. Harapannya, akhir tahun ini selesai. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Purbalingga, Sidik Purwanto mengatakan, bersumber pada anggaran pemerintah, tahun ini total Rp 1 milyar dianggarkan untuk kios dan melengkapi prasarana lainnya. Karena kelengkapan itu juga termasuk aspirasi dari pedagang. KEBUT : Pekerja saat merampungkan pembangunan kios- kios baru di lantai atas gedung pasar Bobotsari.AMARULLAH NURCAHYO/RADAR BANYUMAS “Kami sedang selesaikan kiosnya dulu. Tahun 2018 akan kita tambahi pintu pengaman di depan dan beberapa baik lain. Ditambah kanopi atau awning di seputar gedung yang baru. Nanti juga ada tangga di bagian depan yang bisa menjadi jalan aktifitas pedagang dan pembelinya di sisi sebelah utara,” paparnya. Kepala Pasar Bobotsari, Winarso membenarkan adanya pemebanguan kios dan pintu utama. Yaitu sebagai sarana agar kegiatan di pasar Bobotsari semakin nyaman dan representatif. Dia mencontohkan, saat ini pedagang yang di gedung utara akan dibuatkan tangga agar ketika bongkar muat dan aktiifitas rutin lebih mudah. Kemudian pintu pengaman yaitu dibangun agar ketika operasional tutup, tidak ada lagi potensi tamu tak diundang yang mudah masuk. “Prinsipnya kami siap membenahi dan melengkapi prasarana secara bertahap,” ungkapnya. Ketika kondisi pasar sudah semakin tertata, maka akan lebih memudahkan semua yang berkaitan dengan operasional pasar setiap harinya. Bahkan pernah ada yang mengusulkan jika pasar dibuka dinihari, namun masih ada yang pro dan kontra. “Kami masih menampung usulan itu dan sembari melakukan evaluasi apa saja yang harus dibenahi,” tambahnya. Sementara itu, pedagang kembali berharap adanya pedagang yang masih diluar pasar ketika pagi diminta dimasukkan saja ke area pasar. Karena akan berpengaruh pada transaksi di pasar. Karena jika sudah ramai di perdagangan luar pasar, maka transaksi di dalam pasar bisa sepi. “Petugas harus tegas, misalnya Sat Pol PP, dimasukkan saja para pedagang yang masih di luar. Toh sudah ada yang beli lapak di dalam. Kemudian pedagang sayur mayor yang buka lebih pagi juga sangat berpengaruh pada penjualan pedagang di dalam,” ungkap beberapa pedagang yang enggan namanya dipublikasikan, kemarin. Seperti diberitakan, pedagang yang menempati pasar Bobotsari Kecamatan Bobotsari hingga kini masih mengeluhkan tempat berdagang (lapak) mereka. Khususnya bagi pedagang kaki lima yang dipindah menempati lantai atas. Mereka mengaku selain masih ada atap cor yang bocor jika hujan, juga omset tidak pernah maksimal hanya mencapai kurang lebih 50 persen dari sebelumnya. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: