Baitul Tanwil Muhammadiyah Bobotsari Siap Operasional

Baitul Tanwil Muhammadiyah Bobotsari Siap Operasional

Lembaga Keuangan Syariah Murni PURBALINGGA - Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) Bobotsari tengah menyiapkan pendirian Baitul Tanwil Muhammadiyah (BTM). Kehadiran BTM tersebut diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat Bobotsari dan sekitarnya, yang mendambakan pelayanan lembaga keuangan yang syar'i sesuai dengan ajaran Islam. Rencananya akhir April mendatang, BTM Bobotsari siap operasional. Ketua PC Muhammadiyah Bobotsari Ir H Muslich Effendi mengatakan, akselerasi perekonomian di Bobotsari saat ini cukup luar biasa. Namun hingga saat ini, pihaknya menilai belum ada lembaga keuangan syariah murni. Hal ini sering menjadi pertanyaan masyarakat. "Karena itu, kami ingin menyelamatkan ummat dengan menghadirkan lembaga keuangan yang syar'i," tuturnya. Ketua Tim pendirian BTM Bobotsari, Muachor Abdussalam menambahkan, sejumlah persiapan sudah dilaksanakan. Diantaranya menyiapkan Kantor BTM Bobotsari di depan SMP Muhammadiyah Bobotsari Jalan RS Yosomiharjo. Pada Kamis (30/3) kemarin, juga sudah dilaksanakan seleksi calon manajer dan karyawan BTM. Para peserta seleksi mengikuti tahapan seleksi dengan ketat mulai dari tes tertulis, psikotes, wawancara dan praktek. "Kami membutuhkan sembilan personel. Tapi pendaftarnya mencapai sekitar 30 orang," tambahnya. Pelaksanaan seleksi dilakukan langsung oleh BTM Wiradesa Pekalongan, yang merupakan BTM Pusat Wilayah Jawa Tengah. Soal-soal seleksi tenaga penguji disiapkan langsung oleh BTM Wiradesa. "Yang lolos seleksi awal ini akan mengikuti tes psikologi dan wawancara di kantor BTM Pusat. Pada tanggal 15 hingga 22 April akan dilanjutkan dengan training dasar. Sekitar 24 atau 25 April nanti akan dilakukan launching," tandasnya. Muslich mengaku optimis BTM Bobotsari akan mendapatkan sambutan hangat masyarakat. Apalagi, BTM tersebut menjadi gerakan riil yang dipelopori oleh kawula muda Muhammadiyah Bobotsari. "Saya optimis, BTM Bobotsari ini akan menjadi pilihan masyarakat, menjadi lembaga pengelola keuangan yang syar'i dan menghindarkan masyarakat dari praktik ribawi," tandasnya.(adv/bdg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: