Sulit Sinyal, Warga Desa Candiwulan Purbalingga Tolak Pembangunan Tower Seluler
KUTASARI- Sekitar 100 orang perwakilan warga Desa Candiwulan Kecamatan Kutasari, Senin (30/1) memenuhi aula kantor desa. Mereka mempertanyakan izin pembangunan tower yang akan didirikan di tanah kas desa. Penolakan warga membuat pemerintah desa dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Kutasari melakukan audiensi, dengan menghadirkan pihak ketiga pembuat tower. Namun warga tetap menolak pembangunan tower karena dekat pemukiman. Saat audiensi, Basir, salah satu warga mempertanyakan operasional tower dan dana sewa. Warga lainnya, Iwan, mempertanyakan izin dan kesepakatan warga yang belum tuntas. Tidak hanya itu, beberapa warga lain mengaku belum ada sosialisasi resmi dari pemerintah desa dan pihak ketiga. Namun sudah ada penggalian tanah. “Ini tanah desa. Warga berhak tahu lebih transparan dan jelas posisinya. Namun prinsipnya kami menolak,” tegas sejumlah warga. Ketua RT 1 RW 2 Sumarmo menegaskan menolak dan tidak sepakat tower ada di wilayah Dusun 3, karena terkait keselamatan serta perizinan yang belum jelas. Kepala Desa Candiwulan, Agus Sucipto mengatakan, desa belum menandatangani izin pendirian tower. Bila memang akan berdiri, dia menuturkan, belum sepakat dengan dana sewa yang diperkirakan sebesar Rp 200 juta untuk 11 tahun. “Kami tidak memaksakan diri atau menginginkan finansial untuk kepentingan sepihak. Namun ini dilakukan karena wilayah kita memang susah mendapatkan sinyal telepon seluler. Padahal kedepan, teknologi membutuhkan internet serta jaringan seluler,” tuturnya. Agus menegaskan, pertemuan yang dilakukan sekaligus sebagai sosialisasi rencana pendirian tower. "Tidak ada paksaan. Jika warga menolak, maka pemerintah desa tidak bisa melarang keinginan warga. Namun pihak ketiga masih diberikan kesempatan mendirikan tower di lain lokasi yang jauh dari pemukiman warga. Saat ini yang menolak d RT 1 dan RT 2 Dusun 3,” tegasnya. Chaerudin, perwakilan pihak pengembang tower seluler bersama mengklaim, baru melakukan tahap uji coba sinyal. “Kami sudah paparkan jika radiasi sinyal tidak ada dan kekhawatiran warga soal bahaya petir juga tidak akan terjadi. Sebenarnya persiapan kami sudah matang dan menjelang tahap uji coba,” tuturnya. Hingga akhir audiensi, warga terutama di RT 1 dan RT 2 Dusun 3 tetap menolak rencana pendirian tower. Namun mereka tetap menghormati ketika penyedia tower akan membangun di lokasi lain yang jauh dari pemukiman. (amr/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: