36 Tim Ramaikan Lomba Cipta Menu B2SA Badan Pelaksana Penyuluh dan Ketahanan Pangan Purbalingga
Sajian Lebih Kreatif PURBALINGGA - Sebanyak 36 tim dari perwakilan TPKK kecamatan, dharma wanita, gabungan organisasi wanita dan sekolah di Kabupaten Purbalingga, mengikuti Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal di Pendopo Dipokusumo, Selasa (22/11). Kegiatan yang digelar Badan Pelaksana Penyuluh dan Ketahanan Pangan (BP2KP), diharapkan dapat mendukung upaya percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP). "Kami berharap masyarakat khususnya kaum ibu, dapat menentukan dan menyediakan menu keluarga sehari-hari dengan menyajikan menu yang beragam, bergizi, seimbang dan aman. Dengan lomba ini, masyarakat juga diharapkan lebih kreatif dalam memilih, menetukan dan menyusun menu B2SA berbasis sumber daya lokal,” jelas Kepala BP2KP Purbalingga, Lily Purwati. Selain itu, jelas Lily, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk membangun budaya keluarga untuk mengkonsumsi aneka menu makanan B2SA untuk memenuhi gizi sehari-hari dengan memanfaatkan potensi pangan disekitar rumah atau pekarangan. Sedangkan untuk materi lomba adalah cipta menu B2SA berbasis sumber daya lokal. “Penilaian dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif yakni keseimbangan menu dan nilai gizi sesuai porsi serta aspek keamanan pangan. Selain itu juga keanekaragaman jenis bahan pangan meliputi keanekaragaman antara waktu makan dan keaneka ragaman kelompok pangan serta kreativitas pengembangan resep dengan memanfaatkan pangan lokal,” ujar Lily. Lily menambahkan, tahun ini sajian menu yang ditampilkan lebih kreatif baik bahan bakunya, tampilannya maupun kreasi dalam memberikan namanya. "Ini diharapkan dapat meningkatkan selera anak-anak dalam mengkonsumsi menu B2SA," tandasnya. Dalam sambutannya, Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Purbalingga Ny Anas Sumarjo mengapresiasi kegiatan tersebut, karena bagian dari upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dan membudayakan pola konsumsi pangan B2SA sesuai dengan potensi dan kearifan lokal. Hal itu juga dilakukan guna mendukung terwujudnya ketahanan pangan yang mantap di Kabupaten Purbalingga. “Kegiatan Lomba Cipta Menu B2SA ini juga sebagai salah satu media sosialisasi sekaligus mendukung kampanye diversifikasi pangan pada masyarakat. Karena salah satu aspek penting untuk mewujudkan ketahanan pangan, dengan melaksanakan diversifikasi pangan berbasis bahan baku sumber daya lokal,” ujarnya. Menurut Ny Anas, konsumsi pangan yang B2SA sangat terkait erat dengan kesehatan masyarakat. Hampir 100 persen penyakit degenerative yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia berawal dari pola konsumsi pangan yang kurang tepat atau berkualitas. Adapun kualitas konsumsi pangan masyarakat Indonesia dapat dipantau dengan menggunakan ukuran skor pola pangan harapan (PPH). (bdg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: