Megaproyek Belum Masuk Lelang LPSE
50 Kegiatan Fisik Sudah Tayang PURBALINGGA - Kritik keras dari Komisi IV DPRD Purbalingga, terkait lambatnya progres lelang kegiatan fisik di Kabupaten Purbalingga, ternyata cukup efektif menggugah SKPD, untuk mempercepat lelang kegiatan fisik mereka. Jelang berakhirnya masa anggaran triwulan pertama 2016, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga langsung menyetorkan dokumen lelang kegiatan kepada Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Purbalingga. Tercatat 50 dokumen kegiatan fisik sudah mulai dilelangkan di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Purbalingga, pekan lalu. Namun, belum ada satupun megaproyek yang masuk dalam LPSE itu. "Kamis (24/3) lalu, sebelum libur panjang, sudah puluhan dokumen kegiatan fisik yang dilelangkan di-LPSE," kata Ketua ULP Kabupaten Purbalingga Yani Sutrisno UN kepada Radarmas, kemarin. Dia menjelaskan, dari puluhan dokumen kegiatan fisik yang dilelangkan, 20 kegiatan diantaranya adalah kegiatan yang nilainya lebih dari Rp 1 miliar. Nilai kegiatan fisik terbesar adalah peningkatan jalan Panican - Linggamas, dengan alokasi anggaran Rp 8,28 miliar. "Anggarannya menggunakan DAK (Dana Alokasi Khusus, red) Pemerintah Pusat," imbuhnya. Namun, dia mengakui beberapa megaproyek yang dijadwalkan dikerjakan tahun ini belum ada yang masuk. Termasuk rehabilitasi lanjutan Pasar Bobotsari, yang menelan anggaran lebih dari Rp 40 miliar. Dia berharap sebelum, triwulan pertama 2016 selesai, pada 31 Maret mendatang, seluruh dokumen lelang kegiatan dari SKPD saudah masuk ke ULP. Sehingga, bisa secepatnya dilelangkan. "Agar percepatan kegiatan di tahun ini, yang diprogramkan Pemkab Purbalingga bisa terlaksana. Sehingga, tak ada lagi gagal lelang atau pun putus kontrak, karena terbatasnya waktu kegiatan," lanjutnya. (tya/bdg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: