Disidak Bupati, Pegawai Kalang Kabut
Banyak Karyawan Telat Ngantor PURBALINGGA- Kedatangan Bupati Purbalingga Tasdi SH MM, Kamis (17/3) tanpa pemberitahuan lebih dulu untuk inspeksi mendadak (Sidak) di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Purbalingga, membuat para pegawai kalang kabut. Bupati sempat menyinggung soal kedisplinan waktu kerja. Karena banyak pegawai belum masuk kerja saat apel sudah dimulai. Sebagian pegawai bahkan juga belum masuk kerja kendati apel akan dimulai. Hanya sebagian pegawai yang mengikutinya. Pada kesempatan tersebut Tasdi menyampaikan berbagai imbauan kepada jajaran pegawai di DPU, di antaranya mengenai pentingnya kedisplinan. “Pegawai harus memiliki etos kerja. Salah satunya dengan masuk kerja sesuai aturan yang ada,” tegasnya. Usai apel pagi, secara khusus Tasdi juga mengumpulkan seluruh pejabat di lingkungan DPU di ruang rapat instansi tersebut. Sejumlah pegawai yang sempat kaget, banyak yang akhirnya langsung masuk ke ruangan karena telat. Dia berharap pegawai bisa masuk kerja tepat waktu dan juga bekerja dengan optimal. “Jajaran PNS dan birokrasi di seluruh dinas dan bagian tentunya harus bisa mengikuti langkah kami. Dengan demikian fungsi aparatur pemerintah sebagai pelayan masyarakat bisa terlaksana,” sindir Tasdi. Tasdi juga sempat menegaskan soal proyek. DPU yang memiliki tanggungjawab cukup besar di bidang ke-PU-an di kabupaten Purbalingga seperti infrastruktur perkotaan, desa, jalan, jembatan dan lainnya, harus meningkatkan komitmennya dalam mensukseskan semua program ke-PU-an yang akan dijalankan. Saat ini, kabupaten Purbalingga memiliki jalan kabupaten yang telah dihotmik sepanjang 722 km. Dimana 80 persen dalam keadaan baik, sementara 20 persennya rusak. Jembatan yang ada di Purbalingga sebanyak 269 buah, kondisinya 60 persen baik dan sisanya harus ditangani. “Semua merupakan pekerjaan rumah yang harus segera kita selesaikan untuk mendukung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi,” ujarnya. Tasdi juga ingin agar dalam kurun waktu tahun anggaran 2016 tidak ada proyek yang gagal lelang dan putus kontrak. Karena tahun lalu terdapat 18 proyek gagal lelang dan silpa mencapai Rp 169 miliar. “Tahun ini harus tidak ada lagi gagal lelang dan putus kontrak. Silpa juga tidak sampai Rp 100 milyar. Kalau silpanya tinggi, ini kan idle money, rakyat yang dirugikan,” tandasnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Purbalingga, Sigit Subroto mengatakan dia tidak mengikuti apel karena sedang ada tugas dinas di Yogyakarta. Dia mengakui banyaknya pegawai yang terlambat mengikuti apel, kendati bupati sudah siap. “Bupati hadir pukul 07.15 WIB. Pegawai kami biasa datang antara pukul 07.30 hingga pukul 07.35 WIB. Kami akan berupaya optimal kedepan kedisiplinan pegawai akan lebih ditingkatkan,” tegas Sigit. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: