Realisasi Jembatan Tegalpingen Dipertanyakan

Realisasi Jembatan Tegalpingen Dipertanyakan

KARANGMONCOL- Warga  Desa Tegalpingen Kecamatan Pengadegan) dan Desa Pepedan Kecamatan Karangmoncol, sejak tahun 1988 hingga kini masih mendambakan adanya jembatan yang melintas di Sungai Gintung. Tahun  ini, ada indikasi titik terang untuk tahap awal direalisasikan. Kabarnya pada APBD Perubahan tahun ini, ada alokasi karya bakti TNI untuk tahap awal pembenahan di lokasi. Jika ada jembatan, warga kedua desa yang akan menuju wilayah Kota Purbalingga bisa memangkas jarak hingga 23 kilometer tanpa melalui Kecamatan Rembang. Kepala Desa Tegalpingen Kecamatan Pengadegan, Sobirin Hermawan menjelaskan, hanya pada musim kemarau saja akses jalan desa di pinggiran Sungai Gintung yang menghubungkan Desa Tegalpingen dan Pepedan bisa dilalui para pengendara motor yang akan menuju ke kota. “Kalau musim kemarau tidak masalah dan biasanya menggunakan jembatan darurat dari bambu. Namun pada musim hujan seperti sekarang, jelas tidak memungkinkan karena arus cukup dalam dan kuat,”ujarnya. Kasi Pemerintahan Kecamatan Pengadegan, Gunawan SSos mengatakan, warga dusun 4 Desa Tegalpingen sangat mengharap realisasi pembangunan jembatan di kedua desa itu. Banyak keuntungan jika jembatan itu terealisasi. “Memangkas jarak tempuh, angkutan masyarakat terlayani, dan menghidupkan perekonomian warga. Itu diantara manfaat jika jembatan terealisasi,” ujarnya. Kepala Desa Pepedan, Zahid Zuriatno menjelaskan, pihaknya sudah memprioritaskan jembatan penghubung itu setiap tahun di Musrenbang. Termasuk di pemerintah kecamatan juga sudah mengawal hingga masuk kabupaten. “Jika ada jembatan itu, jarak ke jalur Purbalingga- Pengadegan melalui Karangmoncol bisa dipangkas hingga 23 kilometer. Atau jika digambarkan, saat pengendara sepeda motor akan ke Pengadegan harus lewat Rembang, memakan jarak hingga 25 kilometer. Sedangkan jika ada jembatan, hanya 2 kilometer sudah sampai,” paparnya. Kepala Bappeda Purbalingga, Setiyadi mengatakan, komitmen bupati tetap ada untuk jembatan itu. Namun semua ada skala prioritas. Namun karena komitmen sudah ada, maka akan dipertimbangkan. “Kami tidak bisa  mengatakan iya tahun ini terealisasi. Namun kemungkinan besar, minimal melalui APBD perubahan 2016 akan dianggarakan pembenahan titik itu melalui karya bakti TNI,” jelasnya, Kamis (17/3). Kepala DPU Purbalingga, Ir Sigit Subroto MT mengatakan, pemerintah sudah ada indikasi merealisasikan jembatan itu. Gambarannya tahun 2016 akan dilakukan studi kelayakan dan harapannya akan berlanjut sampai ke realisasi jembatan. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: