Petani Mewek Kembangkan Kedelai

Petani Mewek Kembangkan Kedelai

Manfaatkan Pematang Sawah PURBALINGGA-Kelompok Tani Sridadi Kelurahan Mewek KEcamatan Kalimanah mengadakan kegiatan gerakan massal penanaman kedelai di pematang. hal ini dilakukan untuk mendukung peningkatan produksi kedelai di Kabupaten Purbalingga. Sebanyak 54 petani dipandu penyuluh pertanian, Sugiharti SP melakukan penanaman kedelai secara serempak di pematang sawah, Selasa (12/1). Sugiharti SP menjelaskan, upaya peningkatan produksi kedelai di wilayah Kelurahan Mewek dilakukan melalui dua cara. Yakni dengan memperbaiki pola tanam dan dengan sistem pemanfaatan pematang. Para petani yang semula menggunakan pola tanam padi-padi-bero atau melaksanakan dua kali tanam dalam setahun, kini sepakat menerapkan pola tanam padi-padi-palawija. Pemanfaatan pematang untuk produksi kedelai dinilai cukup membantu peningkatan produksi kedelai. Pasalnya, luas lahan pematang diperkirakan mencapai 2,5 persen dari luas lahan yang ada. "Luas lahan pertanian di Mewek mencapai 52 hektar. Sebanyak 19 hektar adalah sawah eks bengkok yang dikelola Kelompok Tani Sri Rahayu bekerjasama dengan UPTD Pembenihan. Sedangkan 33 hektar adalah lahan milik pribadi. Sehingga pertambahan lahan kedelai mencapai sekitar 1,3 hektar," tambahnya. Para petani nampak semangat melaksanakan tanam massal kedelai. Acara tersebut juga dihadiri oleh Koordinator Penyuluh Pertanian Kabupaten Purbalingga, Babinsa dari Koramil Kalimanah, Kepala BPK Kalimanah, Kepala Kelurahan Kalimanah dan pengurus kelompok tani. Pada kesempatan itu juga disampaikan sejumlah kendala para petani. Diantaranya adalah ketersediaan benih kedelai. Benih kedelai yang ditanam tersebut didapat dari Sokaraja. Benih tersebut bukan benih berlabel, namun benih antar lapang. Kendala selanjutnya adalah ketersediaan air irigasi yang minim pada musim kemarau. Pasalnya, lahan irigasi tersebut merupakan irigasi setengah teknis. Karena itu, petani berharap kepada petugas pengairan untuk bisa membagi air secara adil dan merata. Sugiharti SP juga menambahkan, produksi padi di Mewek juga selalu mendapatkan perhatian khusus. Pengembangan padi dilakukan dengan dua metode yakni metode SRI yang telah mendapat bantuan sarana produksi lengkap untuk 20 hektar lahan. Bahkan, sudah dikembangkan menjadi 32 hektar. Pengembangan kedua adalah dengan sistem PTT di lahan eks bengkok yang dikelola Kelompok Tani Sri Rahayu bekerjasama dengan UPTD Pembenihan.(bdg/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: