Pemintal Benang di Somagede Dipasok 3 Kg Bahan Baku Kepompong Ulat Mahoni
SUTRA: Simpen mengeluarkan kepompong ulat mahoni dari wadahnya.FIJRI/RADARMAS SOMAGEDE - Setelah sekitar satu bulan vakum memintal benang kepompong ulat mahoni. Akhirnya, Simpen, pemintal asal Desa Tanggeran Kecamatan Somagede dipasok bahan baku oleh dinas. "Sudah datang kepompong ulat mahoni tiga kilogram kurang satu ons," rinci Simpen, Selasa (2/11) di rumahnya. Setelah kepompong ulat mahoni diterima. Simpen langsung membersihkan. Sebab, masih ada yang berisi kepompong ulat. Caranya, menggunakan gunting. Wadah kepompong dibelah untuk mengeluarkan isinya. "Beratnya susut, dari satu kilogram bahan baku, setelah kepompong ulat dibersihkan menjadi berkurang satu ons," imbuh Simpen. Berkurangnya bahan baku usai dibersihkan dilaporkan ke dinas. Sebagai bentuk tanggung jawab dan transparansi dalam bekerja. Simpen tidak langsung mengolah semua bahan baku yang dipasok. Sebab, proses terbilang rumit dan mengharuskan telaten. Oleh karena itu, pemintalan benang kepompong ulat mahoni dilakukan secara bertahap. Supaya lebih efektif dalam bekerja. "Pasokan bahan baku kali ini cukup banyak. Sementara waktu persediaan aman sampai beberapa waktu ke depan. Tapi, tetap ditunggu pasokannya lagi, agar terus bisa memintal," tandas Simpen. https://radarbanyumas.co.id/kelangkaan-bahan-baku-belum-ada-solusi-tenun-kain-sutera-ulat-mahoni-mandek-di-somagede/ Setelah dibersihkan, bahan baku direndam selama satu malam. Di pagi harinya, Simpen merebus selama 2,5 jam sampai terlihat terurai. Terurai pertanda sudah matang. Lalu, ditiriskan dan dijemur sampai setengah kering. Proses belum selesai, Simpen masih harus mengucek kepompong hingga hasilnya menyerupai kapas dan siap dipintal. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: