150 Hektare Sawah Dinyatakan Puso Akibat Banjir di Sumpiuh

150 Hektare Sawah Dinyatakan Puso  Akibat Banjir di Sumpiuh

BANTUAN: Distribusi bantuan benih padi terdampak banjir. ISTIMEWA SUMPIUH - Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sumpiuh mencatat areal persawahan terdampak banjir yang sudah terdapat tanaman mencapai 150 hektare. Luasan tersebut dinyatakan puso. "Lahan sawah dengan usia persemaian antara 0 sampai 14 hari puso atau gagal. Mati di hari ketiga setelah banjir," rinci Mantri Tani BPP Kecamatan Sumpiuh Kanti Yualita, Jumat (13/11). Dari luasan tersebut, 120 hektare diantaranya telah menerima bantuan benih. Sebagai pengganti kerusakan persemaian akibat banjir. Yakni di Desa Kemiri seluas 90 hektare memperoleh bantuan benih 2 ton. https://radarbanyumas.co.id/tahun-ini-81-hektare-tanaman-padi-alami-puso/ Desa lain yang terdampak adalah Pandak dengan luas sawah 30 hektare. Telah mendapatkan bantuan benih 750 kilogram. Tidak hanya yang puso, sebagian persemaian mengalami kerusakan petani memutuskan semai ulang. "Sedangkan 30 hektare sawah lainnya di Desa Kuntili baru mengajukan bantuan benih. Belum menerima bantuan," ujar Kanti di kantornya. Bantuan benih varietas Inpari 42. Dengan adanya bantuan benih, petani dapat segera semai ulang untuk mengejar keterlambatan tanam. Di wilayah Sumpiuh yang sudah tanam baru kisaran 15 hektare di Pandak dan Kuntili pada sawah yang tidak terdampak banjir. BPP Kecamatan Sumpiuh sudah melakukan sosialisasi pada persiapan musim tanam lalu. Supaya petani yang berada di wilayah rawan bencana mendaftar kepesertaan asuransi. Namun, petani belum berminat dan terjadilah bencana yang menimbulkan kerugian. "Di Kelurahan Sumpiuh ada dua kelompok tani yang kemudian mendaftar asuransi. Kelompok Tani Maju ada 49 pendaftar dan Kelompok Tani Karet 37 pendaftar. Tapi, belum ada yang membayar premi," tandas Kanti. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: