Lokasi Pusat Sumber Air di Pancuran 7 Baturaden Sudah Disurvei untuk Warga Kutasari Purbalingga

Lokasi Pusat Sumber Air di Pancuran 7 Baturaden Sudah Disurvei untuk Warga Kutasari Purbalingga

DIOPTIMALKAN : Sumber air yang melimpah yang belum dibenahi saat dicek Tim BPBD dan TNI di dekat Pancuran 7, Baturaden. CAHYO/RADARMAS PURBALINGGA - Pemenuhan kebutuhan air bersih di lima desa di Kecamatan Kutasari, masih kurang saat kemarau. Padahal di 5 desa, yaitu Candinata, Candiwulan, Karangjengkol, Karangcegak dan Desa Cendana, sudah ada saluran air bersih. Yaitu dari sumber Sungai Gemawang di wilayah Pancuran 7 Baturaden, Banyumas. Camat Kutasari, Endi Astono menjelaskan, belum lama ini 5 desa sudah mengajukan usulan proposal ke Pemkab Purbalingga. Yaitu untuk pembenahan jaringan air bersih yang selama ini jalurnya banyak yang tercecer. “Kami belum tahu besaran anggaran yang dibutuhkan. Semoga tahun ini terealisasi. Karena sudah tahunan, warga di lima desa itu menjadi penerima bantuan/droping air bersih dari pemerintah,” ungkapnya, Kamis (27/8). Pihaknya mendorong agar pembenahan jaringan air bersih bisa segera klir. Dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga dan jajaran terkait telah melakukan survey pada pertengahan Juli lalu. https://radarbanyumas.co.id/sempat-dianggap-gila-sudiyanto-terapkan-hidrolik-ram-pam-hydram-warisan-belanda-kini-mampu-alirkan-air-bersih-ke-pemukiman-warga-dengan-karyanya/ Yaitu dengan mendatangi lokasi pusat sumber air di Pancuran 7 bersama TNI dan Kelompok Pengguna Air. Dari hasil pengecekan didapatkan banyak air yang masih tercecer dan akhirnya akan dikumpulkan dengan membuat bendung sederhana. “Air akan kembali terkumpul dan debitnya naik. Pipa jaringan tidak diganti. Selama ini kami akui sejak jaringan ada tahun 2014 silam, saat kemarau, air tidak sampai ke 5 desa itu. Jadi warga meminta pemerintah membantu,” tambahnya. Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Muchammad Umar Faozi MKes mengakui jika sudah ada survei jalur dan sumber air. Pihaknya segera menindaklanjuti dengan lembaga terkait. Seperti dengan Balai Konservasi Dinas Kehutanan Jateng di Kebun Raya Baturaden dan KPH Banyumas Timur, Perhutani. Tujuannya, bersinergi dan kulonuwun atas penggunaan sumber air itu. “Saat kemarau tiap tahun, yang paling parah Dukuh Purwodadi Desa Cendana. Hingga kami harus intensif menyalurkan bantuan air bersih dalam ukuran banyak. Karenanya, besar harapan secepatnya jaringan terisi kembali dengan debit yang mencukupi,” tambah Umar. Lebih lanjut dikatakan, ketika air bisa mencukupi, maka droping air bisa lebih kecil, bahkan dihentikan ke 5 desa itu. Selain itu, bisa menambah kemanfaatan hingga 400 KK yang belum memiliki sambungan air ke rumah. Total bisa ribuan KK ketika air sudah disatukan kembali. “Saat debit normal dengan jarak 1,2 kilometer, air bisa sampai optimal ke 5 desa itu. Lalu warga sudah membuat meteran untuk menghitung besarnya volume pemakaian setiap rumah/KK,” tuturnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: