Dua Warga Kemawi Terjangkit Penyakit Leptospirosis, Satu Meninggal Dunia

Dua Warga Kemawi Terjangkit Penyakit Leptospirosis, Satu Meninggal Dunia

Pengambilan tikus oleh Dinkes BanyumasPengambilan tikus : Pengambilan tikus oleh Dinkes Banyumas di Desa Kemawi, Kecamatan Somagede, yang diduga sebagai penyebab dari munculnya penyakit leptospirosis. BANYUMAS - Penyakit Leptospirosis yang bersumber dari bakteri yang menyebar melalui urine hewan, seperti halnya tikus, menjangkiti warga Desa Kemawi, Kecamatan Somagede. Sampai dengan bulan Februari 2020, setidaknya terdapat 2 warga yang telah terjangkit penyakit tersebut. Gejala penyakit leptospirosis tersebut seperti demam tinggi, sakit kepala, perdarahan, nyeri otot, menggigil, mata merah, dan muntah. Kepala Dusun 2 Desa Kemawi, Susano, mengungkap, sebanyak 2 warganya telah terjangkit oleh penyakit leptospirosis tersebut. Baca juga : Antisipasi DBD, Dinkes Banyumas Lakukan Fogging di 10 Titik Rinciannya, 1 warga meninggal dunia di awal tahun 2020 dan 1 warga yang lain kini sudah berangsur-angsur sembuh. "Baru ini di Dusun 2. Sebelumnya pernah ada di wilayah Kadus 3," tuturnya. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Sadiyanto, S.K.M., M.Kes., mengungkap, dalam rangka menuturunkan kasus leptospirosis di Banyumas, Dinkes Banyumas bekerja sama dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor Reservoar Penyakit Salatiga. Kerja sama yang dilakukan tersebut diantaranya untuk penjaringan tikus di Desa Kemawi, dalam rangka upaya mengetahui sejauh mana tikus sebagai vektor penular. "Sebenarnya, tidak hanya tikus. Beberapa hewan seperti mamalia juga bisa menjadi vektor penular," ujarnya melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), H. Dwi Mulyanto, S.K.M. Baca juga : - Kasus DBD di Banyumas Tahun 2020, 1 Orang Meninggal Dunia - Mobil Oleng, Pasutri Pengendara Motor Tewas Tertabrak Dwi menjelaskan, tikus yang ditangkap tak hanya tikus yang berkeliaran di dalam rumah warga, melainkan juga tikus yang kerap berkeliaran di luar rumah sampai dengan kebun warga. "Bakteri leptospira bisa terdapat pada urine tikus. Penularannya bisa melalui kontak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi atau melalui air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi urine-nya," pungkas Dwi. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: