DPMPTSP Purbalingga Tangkap Peluang Industri Padat Karya
PT Victoria Beauty Industri merupakan salah satu sektor padat karya yakni rambut palsu yang ada di Kabupaten Purbalingga.-Alwi Safrudin/Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID – Arus perpindahan perusahaan-perusahaan padat karya dari kawasan Jabodetabek ke Jawa Tengah mulai membuka peluang di Kabupaten Purbalingga. Dengan tenaga kerja yang dianggap cocok, biaya produksi yang bersaing, serta komitmen pemerintah daerah menjaga iklim investasi tetap aman, Purbalingga kini menempatkan diri sebagai salah satu tujuan potensial bagi investor.
Kepala DPMPTSP Purbalingga, Johan Arifin, menyampaikan meski belum ada perusahaan dari Jabodetabek yang melakukan komunikasi langsung, kesiapan daerah tak perlu diragukan. Menurutnya, struktur upah dan karakter SDM lokal menjadi daya tarik utama.
“UMR Purbalingga masih sangat kompetitif dibanding daerah lain di Jawa Tengah. Walaupun bukan yang terendah, tapi ada di titik yang menarik bagi investor,” ujarnya.
Purbalingga selama ini dikenal kuat di sektor-sektor padat karya seperti rambut palsu, kayu, dan garmen. Karakter tenaga kerjanya juga dinilai sesuai dengan kebutuhan industri.
BACA JUGA:Realisasi Investasi di Purbalingga Sudah Tercapai 86,76 Persen
“Mayoritas tenaga kerja yang belum terserap itu laki-laki. Ini cocok untuk industri yang membutuhkan keterampilan fisik. Selain itu, masyarakat Purbalingga terkenal ulet, rajin, nggak neko-neko, dan siap lembur selama upahnya sesuai. Ini modal sosial yang kuat,” jelas Johan.
Selain SDM, Purbalingga juga menawarkan kemudahan perizinan yang cepat dan transparan. Stabilitas keamanan daerah menjadi nilai tambah yang tak bisa diabaikan.
“Kita sangat komitmen menciptakan suasana yang kondusif bagi investasi. Demo jarang sekali, masyarakatnya juga aman,” katanya.
Saat ini Purbalingga memiliki kawasan peruntukan industri seluas 875 hektare yang tersebar di 13 kecamatan. Sektor ekonomi lain seperti pariwisata, pertanian, peternakan, serta industri lokal—termasuk sapu glagah dan gula semut—juga ikut membuka peluang bagi investor.
BACA JUGA:Wabup Imbau Siswa Waspadai Investasi Bodong, Pinjol Ilegal Hingga Judol
Untuk menangkap peluang ekspansi industri dari Jabodetabek, Pemkab menggandeng konsultan asal Semarang, CV Indoriset, guna menyusun kajian dan profil peluang investasi padat karya.
“Kajian itu memetakan sektor dan wilayah mana saja yang potensial. Kemarin sudah paparan akhir, kemungkinan Desember ini selesai dan langsung bisa kami sajikan ke calon investor,” terang Johan.
Sebagai langkah lanjutan, Pemkab tengah menyiapkan Purbalingga Business Forum yang direncanakan berlangsung akhir Desember 2025. Forum ini akan mempertemukan pengusaha, Bank Indonesia, Bupati, serta berbagai pemangku kebijakan dalam satu ruang dialog.
“Forum ini jadi ajang promosi sekaligus penguatan komitmen investasi,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


