Warga Butuh Solusi Penanganan Kekeringan

Warga Butuh Solusi Penanganan Kekeringan

Sejumlah anak saat bermain di Kali Cawang, di Desa Banjarpanepen yang debit airnya mulai surut. FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS SUMPIUH - Pemerintah dinilai tak serius menangani bencana kekeringan di wilayah Banyumas. Pasalnya sejauh ini, bencana tersebut masih kerap melanda di beberapa wilayah. "Tidak ada tindakan serius untuk mengatasi kekeringan. Desa-desa krisis air bersih dari tahun ke tahun. Sampai hari ini, tidak ada misalnya penghijauan untuk mempertahankan wilayah serapan air," tegas Kepala Desa Banjarpanepen Kecamatan Sumpiuh Mujiono, Minggu (14/10) di rumahnya. Menurutnya, pemerintah lebih gencar membangun drainase. Saluran-saluran air diperbaiki supaya dapat lancar mengalir. "Dana besar dikeluarkan untuk drainase. Kapan ada penghijauan untuk Banjarpanepen dan sekitarnya sebagai wilayah serapan air. Ketika tidak ditangani secepatnya, diprediksikan lima tahun mendatang kita krisis air bersama-sama," tuturnya khawatir. Kali Cawang di Desa Banjarpanepen Kecamatan Sumpiuh menjadi salah satu sumber mata air yang diandalkan selama musim kemarau. Sejak pertengahan Agustus lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas mengambil air dari Kali Cawang. Lantaran debit air di Watuagung Kecamatan Tambak sudah tidak mencukupi. Tidak hanya BPBD, lanjut Mujiono, beberapa komunitas kerap meminta air Kali Cawang. Untuk didistribusikan ke desa-desa yang krisis air bersih sebagai aksi sosial.Sebagaimana Watuagung, maka akan tiba saatnya giliran Kali Cawang yang tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan air bagi wilayah krisis air bersih. Sebab, setiap tahun debit air Kali Cawang juga terus berkurang. Terpisah, Koordinator TRC BPBD Banyumas Kusworo menimpali mungkin harus bersinergi dengan dinas-dinas lain. Supaya ada solusi terbaik. BPBD sebagai pelaksana lapangan siap untuk berkontribusi. "Kalau kita yang berada di lereng selatan Gunung Selamet setiap tahun sudah melakukan penghijauan dan masuk dalam agenda kami," terang Kusworo. BPBD Banyumas mencatat krisis air bersih untuk wilayah Banyumas timur semakin meluas. Kecamatan Tambak, dari total 12 desa, 7 desa rutin mendapat dropping air dari BPBD. Sedangkan Kecamatan Sumpiuh, 10 dari total 14 desa/kelurahan rutin dipasok BPBD. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: