Ajang PMR Tingkat Provinsi di SMAN Ajibarang Berjalan Sukses

Ajang PMR Tingkat Provinsi di SMAN Ajibarang Berjalan Sukses

AJIBARANG-Kegiatan Peer Youth Education Event V PMR tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diselenggarakan di SMAN Ajibarang pada Jumat-Sabtu (27-28/1) berjalan dengan sukses. Kegiatan yang diikuti 345 peserta dari SMP/MTs di wilayah Jawa Tengah itu dibuka langsung oleh Kepala Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus Wilayah 5 Banyumas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng diwakili oleh Kasi SMA/SLB Yuniarso Kwartono. Kepala SMAN Ajibarang Tjaraka Tjunduk Karsadi mengaku bangga dengan kegiatan yang diselenggarakan di SMAN Ajibarang. Ia berharap, kegiatan tersebut membawa misi sosial bukan hanya di sekolah dan saat lomba, namun diterapkan di lingkungan peserta masing-masing. Sehingga diharapkan, kader-kader muda dengan kepedulian bergerak nyata dalam kehidupan sehari-hari serta nenularkan kepada teman sebayanya. "Kegiatan ini bertemakan " Ngapak" yang berarti bersemangat, persahabatan, aktif untuk kemanusiaan. Dan semangat yang dibawa adalah Siamo Tutti Fratelli atau Kita Semua Bersaudara. Kegiatan berjalan dengan aman dan sukses,"jelasnya. Sementara itu, sekretaris Adiwiyata SMAN Ajibarang Irsyam Priadi mengatakan, kegiatan dengan semangat konservasi Green School Award diikuti peserta dengan lancar. Lima mata lomba adalah kampanye PRS, cerdas cermat PRS, Kreatifitas Pop Up memperebutkan piala bergilir Kepala Dindikbup Jateng dan Ketua PMI Jateng. Dan mata lomba bakti sosial dan workshop pengelolaan sampah memperebutkan piala kepala BNI 46 dan kepala UPT Konservasi Unes. "Peserta juga menandatangani pakta integritas insan pelestari lingkungan hidup. Diharapkan sejak dini sudah tertanam kesadaran pelestarian lingkungan. Bukan hanya menanamkan kesadaran pelestarian di sekolah namun di lingkungan rumah,"katanya. Selain itu, ia juga berharap melalui kegiatan tersebut dapat mengedukasi teman sebaya, keluarga dan lingkungan. Sebagai oleh-oleh peserta, akan menerima tiga jenis pohon yaitu mangga, matoa dan kayu putih dan ditanam di sekolah masing-masing sebagai simbol kader konservasi lingkungan. "Diharapkan sekolah kami terfasilitasi karena sekolah kami merupakan sekolah adiwiyata nasional yang akan melangkah ke adiwiyata mandiri, memperoleh GSA Award dan sekolah hemat energi dan air,"haranya. (adv/gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: