Dompet Digital Melejit! Transformasi Pembayaran & Remitansi

RADARBANYUMAS.CO.ID - Era digital telah mengubah cara kita bertransaksi, dengan dompet digital menjadi salah satu inovasi yang paling revolusioner dalam industri keuangan.

Pada tahun 2022, sekitar 60% dari total transaksi global masih menggunakan kartu fisik, sementara 40% lainnya dilakukan melalui dompet digital.

Nilai transaksi yang dilakukan melalui dompet digital mencapai angka luar biasa, yaitu USD 50 triliun, dan diproyeksikan meningkat hampir dua kali lipat menjadi USD 96 triliun pada tahun 2030.

Namun, adopsi dompet digital tidak berjalan dengan kecepatan yang sama di setiap negara. Negara-negara dengan infrastruktur digital yang lebih maju, seperti Amerika Utara dan Eropa, lebih cepat beralih ke pembayaran digital.

BACA JUGA:Perbandingan Dompet Digital dengan Uang Tunai, Mana yang Lebih Hemat? Ini Jawabannya

BACA JUGA:Cold Wallet, Dompet Digital Kripto yang Bikin Asetmu Anti-Hack!

Sebaliknya, di negara-negara berkembang, transisi ke dompet digital masih dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk keterbatasan teknologi dan kebiasaan masyarakat yang masih mengandalkan metode pembayaran tradisional.

Digitalisasi Pembayaran Di Berbagai Daerah & Remitansi--

Meskipun dompet digital menawarkan banyak kemudahan, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam adopsinya secara global. Salah satunya adalah keterbatasan data mengenai penggunaan dompet digital di beberapa wilayah.

Selain itu, metode pendanaan dompet digital yang sebagian besar masih bergantung pada kartu kredit dan debit tradisional bisa menyebabkan penghitungan ganda dalam transaksi.

Hal ini menuntut adanya pemahaman yang lebih dalam tentang kondisi pasar lokal untuk memastikan perhitungan yang lebih akurat.

BACA JUGA:Dompet Digital vs Kartu Kredit, Siapa yang Akan Bertahan di Era Digital?

BACA JUGA:Stop Pakai PIN! Dompet Digital Biometrik Jamin Keamanan Maksimal

Tantangan lainnya adalah keragaman dompet digital yang tersedia serta perbedaan cara mendefinisikan dompet digital itu sendiri.

Sumber: