Larangan Menginjak Rumput Alun-alun Purwokerto Diperjelas

PEMASANGAN: Petugas pertamanan DLH Banyumas memasang pengumuman larangan menginjak rumput Alun-Alun Purwokerto, Kamis (20/3) pagi.-YUDHA IMAN/RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyumas memasang tujuh papan pengumuman baru untuk memperjelas larangan menginjak rumput di Alun-Alun PURWOKERTO.
Sebelumnya, papan larangan yang lama sudah mengalami kerusakan. Tulisan di papan tersebut mulai luntur dan sobek, sehingga sulit terbaca. Hal ini membuat DLH Banyumas merasa perlu menggantinya agar aturan lebih jelas bagi masyarakat.
Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) DLH Banyumas, Septian Muhranto, menyebutkan dari 12 papan pengumuman yang dicetak, baru tujuh yang bisa dipasang pada Kamis (20/3). Keterbatasan kayu untuk bingkai menjadi alasan belum semuanya terpasang.
"Kami memperbarui papan larangan agar lebih jelas dan mudah dibaca," ujarnya.
BACA JUGA:Videotron di Komplek Alun-Alun Cilacap Tak Berfungsi
BACA JUGA:Bisa Sembari Ngabuburit, Nobar Timnas di alun-alun Purwokerto Diprediksi Bakal Ramai
Pemasangan papan larangan ini juga dilakukan jika diadakan acara nonton bareng. Serta sebagai langkah antisipasi menghadapi libur Lebaran. Sebagai salah satu pusat keramaian di Purwokerto, rumput di alun-alun harus dijaga agar tidak rusak.
Selain larangan menginjak rumput, masyarakat juga dilarang menggelar tikar di atasnya, termasuk para pedagang. Pemerintah telah menyediakan area selasar di sekitar alun-alun sebagai tempat berkumpul agar aktivitas tetap nyaman tanpa merusak rumput.
Berbeda dengan acara Salat Idul Fitri, meskipun melibatkan banyak orang dan menginjak rumput, kegiatan ini hanya berlangsung sebentar, sekitar dua jam. Oleh karena itu, dampaknya terhadap rumput tidak terlalu besar.
“Untuk persiapan Salat Idul Fitri, DLH Banyumas bertugas memangkas rumput dan membuat pola shaf salat agar lebih tertata,” tutupnya. (yda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: