Warga Cilongok Berharap Air Sungai Keruh Akibat Proyek Pembuatan Jalan Segera Ditangani

Warga Cilongok Berharap Air Sungai Keruh Akibat Proyek Pembuatan Jalan Segera Ditangani

BANYUMAS-Penyebab keruhnya air yang mengalir ke beberapa sungai di wilayah Cipendok Cilongok, ternyata akibat pembuatan jalan proyek panas bumi yang mengakibatkan longsoran masuk ke aliran sungai tersebut. Hal itu berdasarkan penelusuran warga dan pihak terkait ke wilayah Rata Amba dan bukit, atau sekitar 10 kilometer utara Curug Cipendok selama dua hari sejak Selasa-Rabu (15-16/11) lalu. Salah satu warga yang ikut dalam penelusuran, Mudiarjo mengatakan, penasaran dengan keruhnya air sungai yang mengalir ke wilayahnya dan berdampak pada mata air yang selama ini bersih sehingga tercemar, warga di wilayah Karangtengah, Panembangan, Sambirata dan Gununglurah melakukan pengecekan. Namun akibat air sungai keruh, juga dirasakan warga di wilayah hilir desa tersebut. "Kami melakukan penelusuran dengan Tagana Banyumas, Tim Rescue Curug Cipendok dan Pemuda Pancasila untuk mengecek dan mencari sumber air sungai yang keruh. Ternyata dari longsoran tanah yang disebabkan aktivitas pembuatan jalan di wilayah Guci menuju wilayah utara Curug Cipendok yang masuk ke sungai yang mengalir ke wilayah Cilongok,"jelas Mudiarjo, Kamis (17/11). Diaa berangkat dari Sambirata ke lokasi pekerjaan di perbatasan wilayah Kali Gua dan Taman Dringo Banyumas, sampai ke bedeng pekerja. Warga dan tim gabungan sudah mendapati aliran sungai keruh sejak dalam perjalanan ke lokasi pembukaan lahan untuk pembuatan akses jalan. Warga juga melihat longsoran besar karena tebing bagian atas sedang dikerjakan pembuatan jalan. "Awalnya warga hanya mengetahui ada longsoran di wilayah utara Curug Cipendok. Tapi tidak dijelaskan apakah dari bencana alam atau aktivitas perusahaan. Karena penasaran, kami berangkat untuk mengecek. Dengan sudah diketahuinya sumber air sungai keruh, warga berharap penanganan yang secepatnya terutama dari perusahaan dan pemerintah supaya tidak berlarut-larut warga tidak menikmati air bersih,"ujarnya. Kepala Desa Sambirata, Tarwan, berharap PT SAE dan Pemkab segera menangani keruhnya air Sungai Krukut dan sungai lain ikut terdampak akibat aktivitas pembukaan lahan untuk pembuatan jalan proyek Panas Bumi. Sudah dua minggu, warga tidak bisa memanfaatkan air sungai yang terkenal bersih dan masih alami karena masih terus keruh. "Harus ada penanganan yang cepat terkait keruhnya air sungai yang sudah berlangsung sudah dua minggu terakhir. Kami sudah melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan dan saat ini informasinya dalam penanganan. Kami menunggu realisasi penanganan tersebut supaya masyarakat tidak resah,"ujarnya. (gus/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: